Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Suku Alor: Warisan Budaya di Ujung Timur Nusa Tenggara!

Menelusuri Sejarah Suku Alor: Warisan Budaya di Ujung Timur Nusa Tenggara!

Menelusuri Sejarah Suku Alor: Warisan Budaya di Ujung Timur Nusa Tenggara!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di ujung timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kepulauan Alor, hidup sekelompok masyarakat adat yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah luar biasa: Suku Alor.

Dikenal sebagai penjaga tradisi dan keberagaman bahasa, Suku Alor tidak hanya menarik perhatian karena keunikan adat istiadatnya, tetapi juga karena daya tahan budayanya di tengah arus modernisasi.

Asal Usul dan Persebaran

Suku Alor merupakan kelompok etnis yang mendiami Pulau Alor, Pulau Pantar, serta beberapa pulau kecil lainnya seperti Pulau Treweng, Pura, dan Kepa.

BACA JUGA:Teka-Teki Candi Kesepuluh di Gedong Songo: Mitos atau Fakta? Simak 2 Misteri Lainnya!

Menariknya, Suku Alor bukan satu kesatuan homogen, melainkan terdiri dari beragam sub-suku yang tersebar di berbagai wilayah pegunungan maupun pesisir.

Salah satu kelompok terbesar dan paling dikenal adalah suku Abui, yang menetap di daerah pegunungan bagian tengah Pulau Alor.

Secara historis, masyarakat Alor diyakini telah menempati wilayah ini sejak ribuan tahun lalu. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia purba sudah hidup di pulau ini sejak masa prasejarah.

Jejak peninggalan seperti batu megalitikum dan pola pemukiman tradisional menjadi penanda eksistensi peradaban tua yang terus bertahan hingga kini.

BACA JUGA:Menyelami Jejak Leluhur di Tanoh Gayo: Sejarah, Budaya, dan Identitas Suku Gayo di Dataran Tinggi Aceh!

Kerajaan Lokal dan Masa Kolonial

Pada abad ke-17 hingga ke-19, wilayah Alor terdiri dari sejumlah kerajaan kecil yang masing-masing dipimpin oleh raja lokal, yang dalam bahasa setempat disebut “tamu”.

Kerajaan-kerajaan ini umumnya memiliki wilayah terbatas, namun memiliki struktur kekuasaan dan hukum adat yang kuat.

Beberapa kerajaan yang dikenal adalah Kerajaan Abui, Kerajaan Alor Besar, dan Kerajaan Pandai di Pantar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait