Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Simbol Pengabdian dan Perjuangan TNI AD!

PAGARALAMPOS.COM - Di jantung Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berdiri kokoh sebuah monumen yang menjadi simbol kebanggaan dan dedikasi prajurit TNI Angkatan Darat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Monumen tersebut adalah Monumen Dharma Yudha Mandala, sebuah tugu yang tidak hanya mengabadikan semangat juang, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai pengabdian tanpa pamrih kepada tanah air.

Latar Belakang Pendirian

Monumen Dharma Yudha Mandala didirikan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap jasa para prajurit TNI AD, khususnya yang pernah bertugas di wilayah Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA:Sejarah Legenda Ciung Wanara: Jejak Kebenaran, Perebutan Takhta, dan Warisan Budaya Sunda!

Nama "Dharma Yudha Mandala" sendiri berasal dari tiga kata Sansekerta, yakni Dharma yang berarti kewajiban atau pengabdian, Yudha yang berarti pertempuran atau perjuangan, dan Mandala yang berarti tempat atau wilayah.

Secara harfiah, monumen ini berarti "Tempat Pengabdian dan Perjuangan".

Wilayah Nusa Tenggara Timur, terutama pada masa-masa awal kemerdekaan hingga dekade-dekade berikutnya.

Memiliki berbagai dinamika pertahanan dan keamanan, mulai dari infiltrasi, pemberontakan, hingga gangguan lintas batas yang memerlukan peran aktif TNI dalam menjaga stabilitas nasional.

BACA JUGA:Sejarah Legenda Gunung Kencana: Misteri Istana Emas dan Penjaga Gaib dari Tanah Sunda!

Oleh sebab itu, monumen ini menjadi saksi bisu dari berbagai operasi militer dan misi kemanusiaan yang dilakukan oleh TNI di kawasan timur Indonesia.

Peresmian dan Arsitektur Monumen

Monumen Dharma Yudha Mandala diresmikan pada 15 Desember 2003 oleh Kepala Staf Angkatan Darat saat itu, Jenderal Ryamizard Ryacudu.

Peresmian tersebut juga bertepatan dengan Hari Juang Kartika, yang merupakan hari peringatan berdirinya TNI AD.

Sumber: