Sejarah Tradisi Seba Baduy: Perjalanan Suci Masyarakat Adat dalam Menghadap Penguasa dan Menjaga Alam!
Sejarah Tradisi Seba Baduy: Perjalanan Suci Masyarakat Adat dalam Menghadap Penguasa dan Menjaga Alam!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Indonesia merupakan negeri yang kaya akan tradisi dan budaya, salah satunya adalah tradisi Seba Baduy, sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Baduy di Banten.
Tradisi ini bukan sekadar seremoni biasa, tetapi mencerminkan filosofi hidup masyarakat Baduy yang menjunjung tinggi keselarasan dengan alam, spiritualitas, serta ketaatan terhadap leluhur dan pemerintah.
Asal-usul Tradisi Seba
Tradisi Seba berasal dari kata dalam bahasa Sunda yang berarti "menghadap" atau "pergi bertemu".
BACA JUGA:Sejarah Bukit Peramun: Dari Tempat Meramu Obat Tradisional hingga Wisata Digital Berbasis Kearifan!
Dalam konteks budaya Baduy, Seba adalah perjalanan spiritual dan simbolis untuk “menghadap” pemerintah atau penguasa sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian.
Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Konon, asal mula tradisi ini berkaitan erat dengan sejarah kerajaan di tanah Banten.
Masyarakat Baduy, terutama dari kelompok Baduy Dalam, yang terkenal taat pada adat dan menjauhi teknologi modern.
Percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan atas amanah dari nenek moyang mereka.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Air Terjun Sipiso-Piso: Permata Alam dari Tanah Karo!
Mereka juga memiliki ikatan khusus dengan para pemimpin pemerintahan, yang mereka anggap sebagai wakil dari kekuasaan leluhur di dunia modern.
Bentuk dan Proses Pelaksanaan
Tradisi Seba Baduy biasanya dilaksanakan setelah rangkaian upacara Kawalu, yakni masa bertapa atau berdiam diri yang berlangsung selama tiga bulan, di mana wilayah Baduy Dalam ditutup dari kunjungan orang luar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
