Pemkot PGA

Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran: Jejak Vulkanik Tertua di Tanah Jawa yang Penuh Legenda!

Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran: Jejak Vulkanik Tertua di Tanah Jawa yang Penuh Legenda!

Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran: Jejak Vulkanik Tertua di Tanah Jawa yang Penuh Legenda!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gunung Api Purba Nglanggeran menyimpan kisah geologis yang menakjubkan sekaligus jejak budaya yang mendalam.

Gunung ini bukan sekadar destinasi wisata alam dengan panorama menawan, tetapi juga merupakan saksi bisu dari dinamika bumi yang telah berlangsung sejak ratusan juta tahun lalu.

Asal-Usul Geologis Gunung Api Purba

Gunung Api Purba Nglanggeran terbentuk sekitar 60 hingga 70 juta tahun yang lalu pada era Mesozoikum hingga awal Kenozoikum. Di masa itu, kawasan yang kini menjadi bagian dari Gunungkidul merupakan dasar laut.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Karangetang: Letusan, Kehidupan Masyarakat, dan Warisan Alam dari Pulau Siau!

Aktivitas vulkanik bawah laut memicu pembentukan gunung ini, yang kemudian perlahan muncul ke permukaan akibat pergeseran lempeng bumi dan proses geologi lainnya.

Karakteristik batuan di Nglanggeran berbeda dari gunung berapi aktif di Jawa modern seperti Merapi atau Semeru.

Gunung ini didominasi oleh batuan beku jenis andesit dan breksi vulkanik, yang menandakan letusan terjadi dalam kondisi lingkungan laut.

Karena sudah tidak aktif lagi sejak jutaan tahun silam, Nglanggeran disebut sebagai “gunung api purba”—sebuah istilah untuk menyebut gunung yang dulunya aktif namun kini telah mati secara geologis.

BACA JUGA:Sejarah Candi Ijo: Warisan Megah Peradaban Hindu di Puncak Perbukitan Prambanan!

Warisan Geologi Dunia

Keistimewaan Gunung Api Purba Nglanggeran membuatnya menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu yang telah diakui UNESCO sebagai salah satu Global Geopark Network.

Kawasan ini merupakan bagian dari sistem karst Gunung Sewu yang membentang dari Pacitan di Jawa Timur hingga Wonogiri di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait