Mengungkap Asal Usul Curup Rejang Lebong! Antara Mitos Budaya dan Fakta Sejarah

PAGARALAMPOS.COM - Curup merupakan sebuah kota kecil yang terletak di jantung Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu,

yang dikenal dengan udara sejuknya serta lanskap alamnya yang menawan.

Terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, kota ini dikelilingi oleh bentang alam hijau seperti perkebunan, hutan, serta aliran sungai yang jernih.

Namun, daya tarik Curup tidak hanya terletak pada keindahan alamnya, melainkan juga pada nilai historis yang terkandung di balik eksistensinya.

BACA JUGA:Sejarah Lupa, Pengasingan Bung Karno: Konspirasi Senyap yang Nyaris Terkubur

BACA JUGA:Pengepungan di Bukit Duri dan Sejarah Kekerasan Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia

Sejak zaman dahulu, wilayah ini telah dihuni oleh masyarakat adat, yakni Suku Rejang, yang memiliki akar budaya, bahasa, dan adat istiadat yang terus dijaga hingga sekarang.

Menurut berbagai versi cerita asal-usul, nenek moyang Suku Rejang dipercaya datang dari wilayah Minangkabau dan menetap di daerah ini,

meskipun ada pula pendapat lain yang mengaitkan mereka dengan gelombang migrasi besar dari rumpun Austronesia yang menyebar ke berbagai wilayah Nusantara.

Sebelum kedatangan bangsa asing, Curup sudah memainkan peran penting sebagai titik penghubung dalam aktivitas perdagangan antara pedalaman dan pesisir barat Pulau Sumatra.

BACA JUGA:Terungkap, Jejak Cina di Pesisir Utara Jawa yang Membentuk Sejarah Nusantara

BACA JUGA:Pangeran Diponegoro, 5 Tahun Perlawanan yang Mengubah Sejarah Nusantara

Hasil bumi seperti rotan, damar, dan rempah-rempah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan antarwilayah.

Dalam bahasa daerah Rejang, kata "Curup" berarti air terjun, nama yang mencerminkan kondisi geografis wilayah ini yang kaya akan sumber air alami dan ketinggian yang memunculkan banyak air terjun.

Sumber: