Menguak Fakta Menara Jagat Karana: Simbol Toleransi dan Warisan Budaya di Surabaya!

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah gemerlap modernisasi Kota Surabaya, berdiri sebuah bangunan megah yang tak hanya menarik perhatian dari segi arsitekturnya, namun juga menyimpan nilai historis dan filosofis yang mendalam.

Bangunan tersebut adalah Menara Jagat Karana, sebuah Menara yang bukan hanya menjadi simbol umat Hindu, tetapi juga lambang kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Asal-usul Nama dan Makna Filosofis

Nama "Jagat Karana" berasal dari bahasa Sanskerta, yang secara harfiah berarti "Penyebab Dunia" atau "Pencipta Alam Semesta".

BACA JUGA:Kerajaan Pagaruyung: Dari Hindu-Buddha ke Islam dan Runtuhnya Akibat Perang Padri, Begini Sejarahnya!

Oleh karena itu, menara ini tidak sekadar dibangun sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai pengingat bahwa segala sesuatu di dunia berasal dari satu sumber yang sama sebuah pesan yang mencerminkan harmoni dan kesatuan.

Sejarah Pendirian Menara

Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan strategis dan simbolik, karena berada dekat dengan laut, yang dalam kepercayaan Hindu merupakan tempat suci dan penuh energi spiritual.

Pembangunan menara ini dilakukan secara bertahap, dengan melibatkan arsitek dan pengrajin dari Bali yang ahli dalam seni arsitektur Hindu.

BACA JUGA:Wonderia Semarang: Jejak Kejayaan Taman Hiburan Legendaris yang Kini Tinggal Kenangan Terbengkalai!

Sejak saat itu, menara ini menjadi ikon baru kota Surabaya, sekaligus menjadi pusat kegiatan keagamaan, budaya, dan edukasi tentang agama Hindu.

Arsitektur yang Sarat Makna

Misalnya, jumlah anak tangga menuju puncak yang melambangkan tahapan spiritual manusia menuju kesempurnaan hidup.

serta empat penjuru arah yang melambangkan keterbukaan terhadap semua umat manusia tanpa memandang latar belakang.

Sumber: