Sejarah Benteng Nassau dan Benteng Belgica: Jejak Kolonial di Kepulauan Banda!
Sejarah Benteng Nassau dan Benteng Belgica: Jejak Kolonial di Kepulauan Banda!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM Di Kepulauan Banda, Maluku, terdapat dua benteng bersejarah yang menjadi saksi bisu perebutan rempah-rempah antara bangsa Eropa: Benteng Nassau dan Benteng Belgica.
Kedua benteng ini menyimpan cerita panjang tentang kekuasaan, perdagangan, dan perlawanan rakyat lokal terhadap penjajahan.
Benteng Nassau: Awal Dominasi Belanda di Banda
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Duurstede: Jejak Kolonial Belanda di Pulau Saparua!
Benteng Nassau dibangun oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda pada awal abad ke-17, tepatnya sekitar tahun 1609.
Lokasinya berada di Pulau Banda Neira, yang merupakan pusat perdagangan pala dan fuli—dua komoditas yang sangat berharga saat itu.
Nama "Nassau" diambil dari keluarga kerajaan Belanda, yaitu House of Nassau, yang menunjukkan klaim kekuasaan Belanda atas wilayah tersebut.
Benteng ini dibangun sebagai markas militer VOC dan pusat administrasi mereka di Banda.
BACA JUGA:Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa: Warisan Spiritual Kesultanan Cirebon!
Fungsi utamanya adalah untuk mengamankan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjaga pelabuhan dari ancaman serangan, baik dari bangsa Eropa lain maupun dari perlawanan lokal.
Struktur awal benteng Nassau cukup sederhana, namun karena sering mengalami kerusakan akibat gempa dan konflik, bangunannya mengalami beberapa renovasi dan penguatan sepanjang abad ke-17 dan ke-18.
Benteng ini menjadi pusat kegiatan kolonial, termasuk dalam pelaksanaan kebijakan ekspansi kekuasaan VOC yang brutal di Banda, seperti tragedi pembantaian penduduk Banda pada tahun 1621 oleh J.P. Coen.
Benteng Belgica: Simbol Kekuasaan yang Lebih Megah
BACA JUGA:Menyikapi Lebih dalam Sejarah Prasasti Mula Malurung: Jejak Kejayaan Kerajaan Singhasari!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
