Herman Deru : Tak Lagi Jadi Perdebatan di Medsos
Foto : Gubernur Sumsel H Herman Deru.--ist
PAGARALAMPOS.COM – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, meminta masyarakat untuk tidak memperpanjang polemik yang melibatkan Walikota Prabumulih, Arlan, terutama di media sosial. Menurutnya, kegaduhan yang terus bergulir justru berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Deru menegaskan bahwa persoalan tersebut sejatinya sudah ditangani sejak awal di tingkat daerah, bahkan sebelum dibahas dalam forum resmi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ia menilai langkah itu sebagai bentuk penyelesaian yang mengedepankan dialog.
“Masalah ini sudah kami tangani di daerah sebelum berangkat ke Kemendagri. Semua pihak diundang untuk berdialog dan mencari jalan keluar bersama,” ujar Deru, usai menghadiri sebuah acara di Palembang, Jumat (19/9).
Ia menambahkan, kritik yang disampaikan masyarakat dan tokoh-tokoh daerah tetap diapresiasi, selama dilakukan dengan cara yang konstruktif. Bagi Deru, keterbukaan dan semangat demokrasi harus menjadi pegangan bersama untuk menjaga keharmonisan.
BACA JUGA:Tim Penilai APDW Sumsel 2025 Kunjungi Pagar Alam, 5 Kategori Ini Yang Dinilai
BACA JUGA:Herman Deru Gandeng HIPMI Sukseskan 100.000 Sultan Muda di Sumsel
Menurut Gubernur, kegaduhan yang tak kunjung berhenti, apalagi jika dipicu oleh komentar di dunia maya, bisa merugikan iklim sosial di Sumatera Selatan. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjadikan persoalan ini sebagai bahan introspeksi, bukan ajang saling serang.
“Harapan saya, setelah dituntaskan di level provinsi dan pusat, mari kita hentikan kegaduhan ini. Tidak ada manusia yang sempurna, yang penting kita ambil hikmah dan perbaikan dari setiap kejadian,” ucapnya.
Terkait sanksi Kemendagri, Deru menjelaskan bahwa sifatnya administratif dengan tahapan berbeda, mulai dari peringatan lisan, peringatan tertulis, hingga sanksi yang lebih tinggi sesuai ketentuan perundangan.
BACA JUGA:Resmi Diluncurkan, Buku Politik Akar Rumput Herman Deru Ungkap Proses Menapaki Jalan Politik
BACA JUGA:Lantik 101 CPNS Formasi 2024, Herman Deru Tekankan Integritas dan Pelayanan Masyarakat
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa kondusivitas daerah harus tetap dijaga. Prinsip zero conflict, kata Deru, tidak hanya berarti bebas dari konflik fisik, tetapi juga dari ketegangan sosial yang bisa memecah belah masyarakat.
“Ini harus jadi pelajaran bersama agar Sumsel tetap sejuk. Saya ucapkan terima kasih atas kritik netizen, tapi mari kita jaga ruang publik agar tetap sehat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
