Pemkot PGA

Rumah Gadang: Jejak Arsitektur dan Filosofi Budaya Minangkabau

Rumah Gadang: Jejak Arsitektur dan Filosofi Budaya Minangkabau

Rumah Gadang: Jejak Arsitektur dan Filosofi Budaya Minangkabau-Foto: net -

Salah satu ciri paling menonjol dari Rumah Gadang adalah atapnya yang melengkung menyerupai tanduk kerbau, yang disebut gonjong.

Bangunan ini umumnya dibangun dari kayu dengan tiang-tiang kokoh sebagai penopang utama.

Dinding Rumah Gadang dihiasi dengan ukiran motif flora, fauna, dan bentuk geometris yang mengandung makna filosofis, seperti harmoni antara manusia dan alam serta penghormatan terhadap leluhur.

Tata Ruang dan Fungsi

Berbeda dengan rumah modern, Rumah Gadang tidak memiliki kamar tidur pribadi. Laki-laki dewasa biasanya tinggal di surau atau rumah terpisah setelah menikah.

Ruang depan rumah digunakan untuk menerima tamu dan mengadakan musyawarah, yang menjadi momen penting untuk mempererat hubungan sosial antar anggota keluarga dan masyarakat.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa

BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua

Pelestarian dan Inovasi

Kini, sejumlah arsitek muda Minangkabau berusaha menggabungkan konsep tradisional Rumah Gadang ke dalam desain rumah modern dengan tetap mempertahankan elemen penting seperti gonjong dan ukiran.

Upaya ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya agar tetap relevan di era kontemporer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait