Mobil Listrik Terbaru Mitsubishi Mulai Terungkap: Fitur Canggih dan Performa Hemat Energi Jadi Sorotan!

Teknologi Inti untuk Mendukung Ekosistem EV

Bukan hanya Mitsubishi Motors yang bergerak, Mitsubishi Electric Corporation juga memperkuat perannya di industri EV.

Bersama Mitsubishi Electric Mobility dan AISIN Corporation, mereka membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan komponen-komponen penting EV generasi baru.

BACA JUGA:Intip Kelebihan NMAX Turbo: Skutik Premium dengan Teknologi Super Canggih!

Perusahaan ini akan memproduksi motor traksi, inverter, hingga perangkat lunak kontrol yang disesuaikan untuk kebutuhan BEV dan plug-in hybrid. Ini menunjukkan ambisi Mitsubishi untuk menjadi pemain penting bukan hanya dalam produksi mobil listrik, tetapi juga pemasok teknologi utama di sektor tersebut.

Model EV yang Sudah Dipasarkan: Kei-Car Listrik

Untuk pasar domestik Jepang, Mitsubishi telah menghadirkan kendaraan listrik berukuran kecil, termasuk eK X EV. Mobil ini menggunakan baterai 20 kWh dengan jangkauan hingga 180 km dan mendukung pengisian daya normal maupun fast charging (80% dalam 40 menit).

Mereka juga merilis Minicab EV versi terbaru, kendaraan niaga kecil dengan peningkatan signifikan. Jarak tempuhnya mencapai 180 km (WLTC), torsi naik menjadi 195 Nm, dan sistem penggeraknya kini lebih efisien berkat penyatuan motor dan inverter dalam satu modul. Fitur keselamatan pun makin lengkap, seperti Forward Collision Mitigation dan Lane Departure Warning.

BACA JUGA:Toyota Camry 2026: Desain Radikal, Teknologi Canggih, dan Performa yang Mengesankan

Peluang dan Tantangan ke Depan

Meski strategi elektrifikasi Mitsubishi cukup kuat, persaingan global di pasar EV semakin sengit, terutama dengan banyaknya produsen dari China. Namun, kerja sama dengan Foxconn memberi Mitsubishi keuntungan dalam hal produksi cepat dan biaya yang lebih efisien, mengingat pengalaman Foxconn dalam manufaktur skala besar.

Transisi menuju kendaraan listrik juga memerlukan investasi besar. Mitsubishi telah menyiapkan dana miliaran dolar hingga 2030 untuk penelitian, pengembangan, dan pembangunan fasilitas baterai.

Jika semua rencana berjalan sesuai harapan, Mitsubishi berpeluang memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri otomotif sekaligus mengukuhkan diri sebagai salah satu pionir teknologi ramah lingkungan dari Jepang.

Sumber: