Pemkot PGA

Metaverse: Masa Depan Interaksi Sosial yang Mengaburkan Batas Dunia Nyata dan Virtual

Metaverse: Masa Depan Interaksi Sosial yang Mengaburkan Batas Dunia Nyata dan Virtual

Metaverse dan Masa Depan Interaksi Sosial-net-kolase

Di sisi ekonomi, Metaverse melahirkan ekonomi kreatif baru. Para kreator digital kini bisa menjual karya seni NFT, membuka toko virtual, atau menjadi pengembang dunia digital. Profesi seperti “avatar designer” atau “virtual real estate agent” menjadi pekerjaan nyata dengan penghasilan besar.

Regulasi dan Masa Depan

Dengan perkembangan yang pesat, pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai mengembangkan regulasi dan etika digital untuk mengatur aktivitas di Metaverse. Hal ini penting untuk melindungi pengguna dari penipuan, kekerasan virtual, dan eksploitasi data pribadi.

“Metaverse bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal nilai, etika, dan arah peradaban,” ungkap Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, dalam Forum Digital Nasional 2025. Ia menekankan pentingnya membangun Metaverse yang inklusif, aman, dan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.

BACA JUGA:Film Arini by Love Inc, Terjebak di Metaverse Akibat Mencari Seseorang dari Masa Lalu

Metaverse tidak lagi menjadi sekadar tempat hiburan, melainkan tengah berkembang menjadi ruang sosial, ekonomi, dan budaya baru. Di masa depan, batas antara dunia nyata dan virtual akan semakin kabur. Bagi generasi muda, Metaverse bisa menjadi taman bermain sekaligus tempat kerja. Bagi dunia, ini adalah revolusi dalam interaksi manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun, seperti halnya setiap revolusi, masa depan Metaverse membutuhkan pemahaman kritis, partisipasi aktif, dan regulasi bijak agar bisa tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: