Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Saksi Bisu Detik-Detik Kelahiran Bangsa Indonesia
Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Saksi Bisu Detik-Detik Kelahiran Bangsa Indonesia-Foto: net -
Bandung Menjadi “Lautan Api”
Malam 23 Maret 1946 menjadi saksi kesedihan sekaligus keberanian luar biasa. Ribuan warga meninggalkan kota, sementara para pejuang bersama kelompok-kelompok rakyat membakar fasilitas vital seperti pabrik, gudang, dan bangunan strategis lainnya.
Kobaran api menjalar cepat, menerangi langit Bandung dan menciptakan pemandangan yang tampak seperti lautan api dari kejauhan.
Dari sinilah istilah “Bandung Lautan Api” lahir dan dikenal hingga kini. Tindakan tersebut menjadi simbol keteguhan hati rakyat Bandung untuk tidak menyerahkan kotanya kepada penjajah.
Peristiwa heroik ini juga menginspirasi terciptanya lagu “Halo-Halo Bandung,” yang kemudian dikenal luas sebagai nyanyian penuh semangat perjuangan.
BACA JUGA:Kelebihan Yamaha Grand Filano: Skutik Stylish dengan Teknologi Canggih dan Efisiensi Tinggi!
Dampak dan Makna Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api membawa banyak dampak penting. Dari sisi militer, Belanda kehilangan peluang menjadikan Bandung sebagai basis strategis.
Dari sisi moral, aksi ini membakar semangat perlawanan di berbagai daerah lainnya, menunjukkan bahwa rakyat Indonesia siap berkorban demi mempertahankan kemerdekaan.
Bandung Lautan Api menjadi bukti bahwa kebebasan bangsa Indonesia diperjuangkan dengan pengorbanan besar. Tindakan warga Bandung menunjukkan bahwa kemerdekaan lebih berharga daripada harta dan tempat tinggal yang mereka tinggalkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
