Sejarah Prasasti Ciaruteun, Bukti Kejayaan Raja Purnawarman dari Tarumanegara!

PAGARALAMPOS.COM - Prasasti Ciaruteun merupakan salah satu peninggalan sejarah tertua di Indonesia yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.

Prasasti ini menjadi bukti nyata tentang peradaban tinggi yang pernah berkembang di wilayah Jawa Barat sekitar abad ke-5 Masehi, di bawah pemerintahan Raja Purnawarman.

Ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, Bogor, prasasti ini menyimpan nilai historis, budaya, sekaligus spiritual yang sangat penting dalam memahami awal mula sejarah Nusantara.

Penemuan dan Lokasi Prasasti

BACA JUGA:Teuku Umar: Strategi Gerilya Sang Pahlawan Aceh yang Legendaris dalam Perjuangan Melawan Kolonial Belanda

Prasasti Ciaruteun pertama kali ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lokasi penemuannya tidak jauh dari aliran Sungai Cisadane yang dahulu menjadi jalur penting bagi kegiatan ekonomi dan pemerintahan Tarumanegara.

Karena sering dilanda banjir, batu prasasti ini sempat berpindah tempat sebelum akhirnya diamankan dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di kompleks situs purbakala Ciaruteun, Bogor.

Prasasti ini terukir pada batu andesit besar dengan bentuk alami, tanpa dipahat menyerupai tugu.

Ciri paling menarik dari prasasti ini adalah adanya jejak telapak kaki yang dipercaya sebagai lambang kekuasaan Raja Purnawarman.

Dalam kepercayaan Hindu kuno, jejak kaki penguasa dianggap sebagai simbol kekuatan ilahi yang menaungi rakyatnya.

BACA JUGA:Aristoteles dan Warisan Pemikirannya yang Mengubah Dunia

Isi dan Bahasa Prasasti

Tulisan pada Prasasti Ciaruteun menggunakan aksara Pallawa dan berbahasa Sanskrta, bahasa yang banyak digunakan dalam prasasti-prasasti Hindu di Asia Selatan dan Tenggara pada masa itu.

Sumber: