Menelusuri Sejarah Tugu Pahlawan Surabaya, Simbol Keberanian Arek-Arek Suroboyo!

Lingga melambangkan semangat perjuangan, kekuatan, dan pengorbanan yang menembus bumi, seolah menjadi pengingat bahwa darah para pahlawan telah menyatu dengan tanah air Indonesia.

Selain itu, tinggi tugu 41,15 meter juga memiliki arti khusus. Angka “10 November 1945” dirangkum dalam desainnya:

angka “10” diwakili oleh jumlah ruas pada bagian tugu yang berjumlah sepuluh, sementara tinggi 41,15 meter mewakili tahun 1945, yaitu tahun terjadinya pertempuran heroik tersebut.

Setiap elemen tugu dirancang untuk merefleksikan nilai perjuangan dan patriotisme.

Di sekitar tugu, terdapat Museum 10 November, yang diresmikan pada 10 November 1991. Museum ini menyimpan berbagai koleksi sejarah seperti foto, senjata, diorama, serta rekaman pidato Bung Tomo yang legendaris.

BACA JUGA:Mengenal Sosok-Sosok Penting Perumus Teks Proklamasi Kemerdekaan RI

Semua itu menjadi saksi bisu bagaimana semangat Arek-Arek Suroboyo membakar jiwa bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan.

Pertempuran Surabaya dan Semangat yang Abadi

Tugu Pahlawan tak dapat dipisahkan dari Pertempuran Surabaya, salah satu momen paling penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Setelah proklamasi kemerdekaan, pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan tujuan melucuti senjata tentara Jepang.

Namun, kehadiran mereka justru memicu konflik karena dianggap mengancam kedaulatan Indonesia yang baru berdiri.

Puncaknya terjadi pada 10 November 1945, ketika ribuan rakyat Surabaya, termasuk pemuda, pelajar, dan rakyat biasa, bersatu melawan pasukan Inggris yang jauh lebih modern dan terlatih.

BACA JUGA:Kisah Kepahlawanan Jenderal Sudirman di Masa Revolusi: Panglima Besar yang Berjuang Meski Terbaring Sakit!

Dalam pertempuran itu, ribuan pejuang gugur, namun semangat mereka menjadi simbol keberanian yang menginspirasi seluruh Indonesia. Dari peristiwa inilah, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Tugu Pahlawan di Masa Kini

Sumber: