Lembuswana, Penjaga Legenda Kutai Martadipura: Dari Mitos Sakral hingga Ikon Sejarah Nusantara
Lembuswana, Penjaga Legenda Kutai Martadipura: Dari Mitos Sakral hingga Ikon Sejarah Nusantara-Foto: net -
Dengan ukuran yang menjulang tinggi dan detail yang rumit, patung ini menampilkan sosok Lembuswana secara megah—bersisik seperti naga, berkaki kuat menyerupai singa, serta berkepala hewan besar yang berwibawa.
Kini, monumen tersebut menjadi salah satu objek wisata utama di Tenggarong.
Banyak wisatawan datang untuk berfoto dan menikmati suasana historis di sekitar Sungai Mahakam.
BACA JUGA:Labu Air dan Kesehatan: 7 Keunggulan yang Wajib Kamu Tahu
Lambang Kebanggaan Masyarakat Kutai
Bagi masyarakat Kutai Kartanegara, Patung Lembuswana bukan sekadar karya seni, melainkan simbol identitas daerah. Sosoknya dianggap mewakili kekuatan, kehormatan, dan kebanggaan masyarakat setempat.
Gambar Lembuswana juga diabadikan dalam lambang pemerintahan daerah, kesultanan, hingga berbagai kegiatan adat dan kebudayaan.
Dalam perayaan besar seperti Festival Erau, patung ini sering menjadi latar utama acara, mempertegas peranannya sebagai penghubung antara legenda masa lampau dan kehidupan modern masyarakat Tenggarong.
Kontroversi dan Upaya Pelestarian
Seiring waktu, beberapa replika Patung Lembuswana dibangun di berbagai lokasi di Kutai Kartanegara. Meski sempat menuai perdebatan karena adanya perbedaan desain atau warna dari versi aslinya, semangat masyarakat untuk melestarikan ikon ini tetap kuat.
BACA JUGA: Kegunaan Cacing Tanah dan Manfaatnya untuk Kesehatan serta Lingkungan!
Pemerintah daerah bersama para budayawan terus berupaya menjaga nilai sejarah dan makna filosofis Lembuswana. Kegiatan seperti festival budaya, pendidikan lokal, serta perawatan rutin monumen terus dilakukan agar warisan ini tetap lestari.
Selain menjadi simbol kebesaran sejarah Kutai, Patung Lembuswana kini juga berperan penting sebagai destinasi wisata yang menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
