Sejarah Candi Cangkuang: Candi Hindu Tertua di Tatar Sunda yang Menjadi Simbol Toleransi Budaya!
Sejarah Candi Cangkuang: Candi Hindu Tertua di Tatar Sunda yang Menjadi Simbol Toleransi Budaya!-net: foto-
BACA JUGA:Menelusuri Suku Samin: Dari Blora untuk Indonesia, Warisan Nilai Kejujuran dan Kesederhanaan!
Meskipun kecil, arsitektur candi ini mencerminkan gaya Hindu klasik yang khas.
Di dalam ruang utama candi terdapat arca Dewa Siwa, yang menjadi bukti bahwa Candi Cangkuang dibangun sebagai tempat pemujaan umat Hindu.
Berdasarkan bentuk arca dan gaya arsitekturnya, para ahli memperkirakan candi ini dibangun sekitar abad ke-8 Masehi, pada masa berkembangnya Kerajaan Galuh atau Tarumanegara.
Keterkaitan dengan Islam dan Makam Arif Muhammad
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Amungme: Penjaga Tanah Leluhur di Pegunungan Papua!
Menariknya, di area yang sama dengan Candi Cangkuang juga terdapat kompleks makam Arif Muhammad, tokoh yang diyakini sebagai penyebar agama Islam pertama di daerah tersebut.
Arif Muhammad diduga berasal dari Kerajaan Mataram Islam yang datang ke daerah Leles setelah gagal menyerang Batavia pada abad ke-17.
Kehadiran makam Arif Muhammad di lokasi yang sama dengan candi Hindu ini mencerminkan adanya perpaduan budaya dan toleransi beragama antara masa Hindu dan Islam di Tatar Sunda.
Fenomena ini menjadikan Candi Cangkuang sebagai simbol kerukunan serta peralihan zaman dari era Hindu-Buddha menuju era Islam di Jawa Barat.
BACA JUGA:Inilah Sejarah Gunung Sumbing, Warisan Alam yang Menyimpan Kisah Legendaris!
Nilai Sejarah dan Budaya
Candi Cangkuang menjadi saksi perjalanan panjang sejarah Nusantara.
Dari segi arkeologi, keberadaan candi ini sangat penting karena menunjukkan bahwa penyebaran agama Hindu tidak hanya terpusat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi juga mencapai daerah Sunda.
Dari sisi budaya, situs ini memperlihatkan bagaimana masyarakat setempat menghormati warisan leluhur dan menjaga nilai-nilai toleransi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
