Sejarah Museum Gedung Sate: Dari Pusat Pemerintahan hingga Destinasi Edukasi!
Sejarah Museum Gedung Sate: Dari Pusat Pemerintahan hingga Destinasi Edukasi!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Gedung Sate merupakan salah satu ikon Kota Bandung yang tidak hanya dikenal karena arsitekturnya yang unik, tetapi juga karena nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Bangunan ini kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, tetapi juga rumah bagi Museum Gedung Sate yang menyimpan berbagai koleksi sejarah, arsip, dan visualisasi modern tentang perjalanan Jawa Barat dari masa ke masa.
Pembangunan Gedung Sate dimulai pada tahun 1920 oleh pemerintah Hindia Belanda. Proyek ini dirancang oleh arsitek ternama Ir. J. Gerber bersama tim arsitek lainnya seperti C.P.W. Schoemaker dan Ehrenfried Robert Martin.
Gedung ini awalnya dirancang untuk menjadi pusat administrasi Departemen Transportasi dan Pekerjaan Umum Hindia Belanda, atau dikenal sebagai Gouvernements Bedrijven (GB).
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Museum Affandi di Yogyakarta dan Warisan Seni yang Ditinggalkan!
Desain Gedung Sate merupakan perpaduan arsitektur Eropa bergaya Renaissance dengan sentuhan tradisional Nusantara, seperti ornamen menyerupai tusuk sate di puncak bangunan yang menjadi ciri khasnya.
Pembangunan Gedung Sate memakan waktu sekitar empat tahun dan melibatkan lebih dari 2.000 pekerja, termasuk pengrajin dari Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon.
Tahun 1924, pembangunan akhirnya selesai dan gedung mulai digunakan. Sejak saat itu, Gedung Sate menjadi simbol kemegahan serta kemajuan teknologi pembangunan pada masa kolonial.
Perjalanan Gedung Sate sebagai museum dimulai jauh setelah Indonesia merdeka. Setelah kemerdekaan, gedung ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan dijadikan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Sonobudoyo: Penjaga Warisan Budaya Jawa di Yogyakarta!
Seiring waktu, kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya membuat pemerintah daerah menginisiasi pembentukan museum di dalam kompleks Gedung Sate.
Pada 8 Desember 2017, Museum Gedung Sate resmi dibuka untuk umum. Museum ini dirancang dengan konsep modern namun tetap mempertahankan nilai sejarah.
Pengunjung dapat menikmati berbagai diorama digital, arsip sejarah, dokumentasi pembangunan, hingga teknologi interaktif seperti augmented reality untuk memahami perkembangan Jawa Barat dari masa kolonial hingga masa kini.
Koleksi museum mencakup replika batu fondasi, peta sejarah, foto-foto pembangunan Gedung Sate, serta benda peninggalan para pekerja yang terlibat dalam konstruksi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
