Menelusuri Sejarah Rumah Adat Buton: Warisan Arsitektur yang Sarat Makna!
Menelusuri Sejarah Rumah Adat Buton: Warisan Arsitektur yang Sarat Makna!-net: foto-
BACA JUGA:Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!
Kamali: Rumah untuk sultan atau bangsawan tertinggi. Memiliki ukuran besar, tiga tingkat, dan ornamen ukiran khas.
Banua Tada Tanu (Rumah Tengah): Dihuni pejabat atau tokoh adat. Bentuknya menyerupai Kamali tetapi lebih sederhana.
Banua Tada Sara: Rumah masyarakat biasa dengan jumlah tiang lebih sedikit dan tanpa ornamen ukiran.
Pelestarian dan Keberadaan Saat Ini
Hingga kini, rumah adat Banua Tada masih dapat ditemukan di Benteng Keraton Buton di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Tangkuban Perahu yang Penuh Legenda, Yang Tidak Terlepas Dari Lagenda Sangkuriang!
Beberapa rumah telah dijadikan sebagai museum dan objek wisata budaya. Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat terus melakukan pelestarian melalui revitalisasi bangunan dan festival budaya tahunan.
Selain sebagai objek wisata, rumah adat ini juga menjadi sumber inspirasi dalam arsitektur modern Buton. Banyak bangunan pemerintahan dan rumah ibadah yang mengadopsi elemen Banua Tada sebagai simbol identitas buda
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
