Sejarah Berdirinya Museum Affandi di Yogyakarta dan Warisan Seni yang Ditinggalkan!

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Prasasti Tukmas, Peninggalan Kuno di Sumber Mata Air Emas!

Di galeri pertama inilah karya-karya terkenal seperti “Potret Diri”, “Ibuku”, hingga berbagai lukisan perjalanan hidupnya dipamerkan. Seiring berjalannya waktu, museum ini terus berkembang.

Galeri kedua dibangun pada tahun 1988, berisi karya-karya seni dari keluarga Affandi, seperti lukisan istrinya Maryati dan putrinya, Kartika Affandi, yang juga menjadi pelukis.

Galeri ketiga kemudian ditambahkan untuk menampung berbagai koleksi pribadi Affandi, termasuk sketsa, alat lukis, sepeda ontel, dan mobil sedan kuno yang pernah digunakannya untuk berkeliling melukis.

Selain ruang galeri, Museum Affandi juga memiliki studio melukis, perpustakaan, hingga makam Affandi dan istrinya yang terletak di area museum.

BACA JUGA:Srikandi Nusantara: Peran Perempuan yang Terlupakan dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Hal ini menjadikan museum ini bukan hanya tempat menyimpan karya seni, tetapi juga menjadi rumah terakhir bagi sang maestro.

Suasana museum yang tenang, rindang, dan penuh karya seni membuat pengunjung bisa merasakan kedalaman jiwa Affandi dalam setiap goresannya.

Hingga kini, Museum Affandi bukan hanya menjadi destinasi wisata budaya, tetapi juga pusat pendidikan seni.

Banyak pelajar, mahasiswa, dan seniman muda datang untuk belajar teknik melukis dan memahami filosofi karya seni Affandi.

BACA JUGA:Sejarah Museum Mulawarman: Jejak Kerajaan Kutai di Tepi Mahakam!

Berbagai workshop, pameran temporer, dan kegiatan seni rutin diselenggarakan di sini untuk menjaga semangat kreatif tetap hidup.

Keberadaan Museum Affandi menjadi bukti cinta seorang seniman terhadap seni, lingkungan, dan bangsanya.

Museum ini tidak hanya menyimpan karya, tetapi juga menyimpan cerita, emosi, dan warisan budaya yang tak ternilai.

Dengan desain bangunan yang unik, koleksi seni yang kaya, serta atmosfer yang penuh inspirasi, Museum Affandi terus menjadi saksi perjalanan seni Indonesia dari masa ke masa.

Sumber: