Sejarah Gunung Kinabalu: Legenda Suci, Ekspedisi Awal, dan Pesona Abadi di Puncak Tertinggi Kalimantan!

BACA JUGA:Teka-teki situs Gunung Padang: Bukan piramida, tetapi punden berundak

Masyarakat Kadazan-Dusun meyakini bahwa Gunung Kinabalu dihuni oleh roh-roh nenek moyang mereka.

Dalam kepercayaan lokal, gunung ini dianggap suci dan harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat. Terdapat legenda populer yang menceritakan asal mula nama Kinabalu.

Dikisahkan bahwa seorang wanita dari suku Kadazan kehilangan suaminya yang pergi berlayar ke Tiongkok dan tidak pernah kembali.

Dalam kesedihannya, ia naik ke puncak gunung untuk menunggu sang suami, namun akhirnya berubah menjadi batu karena penantian abadi itu.

BACA JUGA:Mengulik Sebuah Asal Usul Candi Sewu, dalam Legenda Roro Jonggrang!

Dari kisah inilah muncul nama “Kinabalu”, yang diyakini berarti “Wanita dari Gunung”.

Selain itu, legenda lain menyebutkan bahwa dewa-dewa tinggal di puncak gunung dan menjaga keseimbangan alam.

Oleh sebab itu, sebelum pendakian dilakukan, masyarakat adat biasanya mengadakan upacara adat untuk meminta izin dari roh penjaga gunung agar perjalanan mereka diberkahi keselamatan.

Ekspedisi dan Pengakuan Dunia

BACA JUGA:Bikin Penasaran! Inilah Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah

Setelah ekspedisi pertama oleh Sir Hugh Low, Gunung Kinabalu mulai menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti botani. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat luar biasa.

Diperkirakan terdapat lebih dari 5.000 spesies tumbuhan, termasuk bunga Rafflesia terbesar di dunia, ratusan jenis anggrek, serta berbagai spesies burung dan serangga endemik yang hanya hidup di kawasan ini.

Pada tahun 1964, pemerintah Malaysia mendirikan Taman Nasional Kinabalu, yang mencakup area sekitar 754 kilometer persegi.

Upaya konservasi ini menjadi langkah penting dalam melindungi ekosistem gunung dari ancaman penebangan hutan dan aktivitas manusia yang berlebihan.

Sumber: