Bikin Penasaran! Inilah Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah
Bikin Penasaran! Inilah Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah-pagaralam pos-kolase
Di dalam QS Al-Baqarah [2]:158 disebutkan:
“Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian syi’ar Allah…”
Ayat ini menyebutkan bahwa Shafa dan Marwah adalah bagian dari syi’ar Allah (tanda-tanda ibadah), dan bahwa ketika seseorang melakukan haji atau umrah, melaksanakan sa’i antara keduanya tidaklah dosa.
Nurunnya ayat ini berkaitan dengan kebiasaan jahiliyah di mana orang-orang Arab pra-Islam merasa segan melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah karena dulu ada unsur penyembahan berhala di sekitar tempat tersebut. Ayat ini menegaskan bahwa praktik sa’i tetap sah walau ada sejarah jahiliyah.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Affandi: Jejak Sang Maestro di Tepian Sungai Gajah Wong!
Perubahan & Fasilitas Modern
Dulu, area antara Shafa & Marwah berada di luar kompleks Masjidil Haram. Setelah beberapa ekspansi masjid, terutama pada tahun 1955-1956, kedua bukit tersebut dan lintasan sa’i sudah menjadi bagian dari Masjidil Haram.
Area sa’i (lintasan antara Shafa dan Marwah) telah dimodernisasi: lantai diperbagus (marmer, keramik), atap/naungan untuk melindungi jamaah dari panas dan cuaca, akses untuk berbagai kelompok (termasuk penyandang disabilitas).
Rukun & Pelaksanaan Sa’i
Sa’i adalah salah satu rukun ibadah umrah dan termasuk bagian dari haji. Setelah tawaf, jamaah melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali (bolak-balik).
Jarak antara bukit Shafa dan Marwah sekitar 400-450 meter, dan total bolak-balik 7 kali sekitar 3,15 km.
Ada wilayah di tengah lintasan yang disebut Bathnul Waadi atau al-Mas’aa. Pada bagian ini, jamaah pria disunahkan untuk berlari-lari kecil, sedangkan wanita berjalan cepat. Ini adalah sunnah, bukan wajib.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A57 5G: Ponsel Tahan Air dengan Desain Elegan dan Performa Andal
Makna Spiritualitas & Simbolik
Kisah ini menunjukkan sifat usaha, keikhlasan, tawakkal, dan keteguhan iman, seperti yang teladan oleh Siti Hajar dalam menghadapi cobaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
