Sejarah Istana Amantubillah: Jejak Kejayaan Kesultanan Mempawah di Kalimantan Barat!

BACA JUGA:Sejarah Pedang Majapahit yang Tidak Berkarat: Senjata Legendaris dari Masa Kejayaan Nusantara!

Bangunannya berdiri di atas tiang kayu ulin yang kokoh, tahan terhadap serangan rayap dan banjir. Dinding dan lantai istana juga terbuat dari kayu pilihan, menunjukkan keahlian tukang kayu lokal yang luar biasa.

Warna dominan istana adalah kuning dan hijau, warna yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Melayu.

Kuning melambangkan kebesaran dan kemuliaan raja, sementara hijau melambangkan kesejukan dan nilai-nilai Islam yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Mempawah.

Di bagian tengah istana terdapat ruang balairung, tempat sultan menerima tamu penting dan menggelar upacara adat kerajaan.

BACA JUGA:Memahami Sejarah Istana Siak Sri Indrapura: Jejak Kemegahan Kerajaan Melayu di Riau!

Sementara di sisi lain, terdapat ruangan khusus yang dulu digunakan untuk rapat pemerintahan dan tempat tinggal keluarga kerajaan.

Peranan Istana dalam Sejarah

Istana Amantubillah bukan hanya tempat tinggal sultan, melainkan juga pusat kegiatan politik, ekonomi, dan budaya.

Di masa jayanya, istana ini menjadi tempat berkumpulnya para ulama, bangsawan, dan tokoh masyarakat yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Barat.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Keraton Sanggau: Jejak Kejayaan Melayu di Tanah Kalimantan!

Dari istana inilah berbagai kebijakan kerajaan diambil, termasuk hubungan diplomatik dengan kerajaan tetangga dan penjajah Belanda.

Ketika Belanda mulai menguasai wilayah Kalimantan pada abad ke-19, Istana Amantubillah sempat menjadi simbol perlawanan rakyat Mempawah terhadap kolonialisme.

Meskipun akhirnya kekuasaan kesultanan berkurang akibat tekanan politik kolonial, keberadaan istana tetap menjadi pusat semangat rakyat dalam mempertahankan jati diri dan budaya lokal.

Kehidupan dan Tradisi di Sekitar Istana

Sumber: