Sejarah Istana Amantubillah: Jejak Kejayaan Kesultanan Mempawah di Kalimantan Barat!
Sejarah Istana Amantubillah: Jejak Kejayaan Kesultanan Mempawah di Kalimantan Barat!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hamparan hijau Kalimantan Barat, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kesultanan Mempawah — Istana Amantubillah.
Nama “Amantubillah” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “Aku beriman kepada Allah”, mencerminkan semangat religius dan keteguhan iman masyarakat Mempawah pada masa itu.
Istana ini bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga lambang kebesaran budaya dan warisan spiritual yang masih terjaga hingga kini.
Asal-usul dan Pendirian Istana
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Danau Kakaban: Keajaiban Laut Purba di Tengah Pulau!
Sejarah Istana Amantubillah berawal pada abad ke-18, ketika Kesultanan Mempawah mencapai masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad Thaufik Akamuddin.
Pembangunan istana dimulai sekitar tahun 1761, setelah pusat pemerintahan Mempawah dipindahkan dari Kampung Sebukit Rama ke kawasan baru yang kini dikenal sebagai Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur.
Lokasi tersebut dipilih karena letaknya strategis di tepi Sungai Mempawah, yang menjadi jalur perdagangan penting pada masa itu.
Sebelum berdirinya istana ini, wilayah Mempawah merupakan daerah yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Kesultanan Brunei.
Namun, dengan berdirinya Kesultanan Mempawah yang bercorak Islam, pengaruh tersebut mulai bertransformasi ke arah budaya Melayu-Islam yang kuat.
Pembangunan Istana Amantubillah menjadi bukti peralihan besar dalam sistem pemerintahan dan kebudayaan di kawasan tersebut.
Arsitektur dan Makna Filosofis
Secara arsitektur, Istana Amantubillah memadukan gaya Melayu klasik dengan sentuhan kolonial Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
