Sejarah Suku Tolaki: Jejak Budaya dan Tradisi di Tanah Sulawesi Tenggara!
Sejarah Suku Tolaki: Jejak Budaya dan Tradisi di Tanah Sulawesi Tenggara!-net:foto-
BACA JUGA:Yuk Telusuri Perjalanan Pengetahuan dari Naskah Kuno sampai Jadi Buku Sekolah
Selain itu, terdapat lembaga adat yang menjaga nilai-nilai moral serta kearifan lokal. Hukum adat ini bukan sekadar aturan, melainkan pedoman hidup yang diwariskan turun-temurun.
Kehadiran struktur sosial yang rapi menunjukkan bahwa sejak dahulu, masyarakat Tolaki memiliki sistem pemerintahan yang mandiri.
Bahasa dan Identitas Budaya
Bahasa Tolaki termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.
BACA JUGA:Yuk Telusuri Jejak Sejarah di Balik Bendera Kuno yang Masih Terjaga Rapi
Bahasa ini memiliki beragam dialek sesuai dengan daerah persebarannya. Melalui bahasa, masyarakat Tolaki menjaga identitas, menyampaikan cerita rakyat, dan mengekspresikan nilai-nilai kehidupan.
Hingga kini, bahasa Tolaki masih digunakan dalam percakapan sehari-hari, meski generasi muda kerap mencampurkannya dengan bahasa Indonesia.
Identitas budaya suku Tolaki juga tercermin dalam rumah adat mereka yang disebut Mekongga atau Laika, dengan bentuk panggung dan atap khas.
Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki makna filosofis, melambangkan hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Ayo Telusuri Cerita Arisan, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Dulu Banget
Upacara dan Tradisi Adat
Suku Tolaki memiliki banyak tradisi adat yang masih dijalankan hingga kini. Salah satunya adalah Upacara Mosehe, sebuah ritual penyucian diri dan lingkungan dari hal-hal buruk.
Upacara ini dilakukan secara massal sebagai wujud kebersamaan masyarakat. Selain Mosehe, ada pula tradisi Karia, yaitu upacara inisiasi bagi anak perempuan yang beranjak dewasa.
Tradisi Karia memiliki simbol mendalam, menandai bahwa seorang perempuan sudah siap memasuki tahap kehidupan baru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
