Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Suku Rejang: Jejak Peradaban Tua dari Bengkulu!

Menelusuri Sejarah Suku Rejang: Jejak Peradaban Tua dari Bengkulu!

Menelusuri Sejarah Suku Rejang: Jejak Peradaban Tua dari Bengkulu!-net:foto-

BACA JUGA:Ayo Intip Gimana Simbol Negara Berubah dari Era Kerajaan ke Republik Modern

Mereka hidup dari bercocok tanam, terutama padi ladang dan kopi, yang menjadi komoditas utama di wilayah pegunungan Bengkulu. Kopi Rejang bahkan cukup terkenal karena cita rasanya yang khas.

Selain bertani, masyarakat Rejang juga beternak dan berburu, meski kini aktivitas berburu sudah jarang dilakukan.

Di samping itu, seni dan budaya juga menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Musik tradisional dengan alat musik seperti serunai dan dol juga masih dijaga keberlangsungannya.

BACA JUGA:Yuk Telusuri Perjalanan Pengetahuan dari Naskah Kuno sampai Jadi Buku Sekolah

Peran dalam Sejarah Bengkulu

Pada masa kolonial, wilayah Rejang Lebong dan sekitarnya sempat menjadi pusat perlawanan terhadap Belanda.

Kehidupan di pedalaman membuat masyarakat Rejang lebih sulit ditaklukkan, sehingga mereka mampu mempertahankan identitas dan kebebasannya dalam jangka waktu lama.

Pelestarian Budaya dan Identitas

Memasuki era modern, Suku Rejang menghadapi tantangan besar, yaitu menjaga kelestarian budaya di tengah arus globalisasi.

BACA JUGA:Ngulik Bareng, Yuk Ungkap Kisah Perang Laut di Teluk yang Lama Terkubur Waktu

Bahasa Rejang, misalnya, kini semakin jarang digunakan oleh generasi muda yang lebih terbiasa dengan Bahasa Indonesia.

Namun, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pengajaran bahasa dan aksara Kaganga di sekolah hingga festival budaya Rejang yang rutin diadakan.

Selain itu, pemerintah daerah bersama tokoh adat terus menghidupkan nilai-nilai hukum adat agar tetap relevan.

Pelestarian ini penting bukan hanya untuk menjaga identitas etnis Rejang, tetapi juga sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait