Jejak Ekspedisi Mongol ke Jawa: Kisah Prasasti Pulau Serutu dan Balas Dendam Kublai Khan
Jejak Ekspedisi Mongol ke Jawa: Kisah Prasasti Pulau Serutu dan Balas Dendam Kublai Khan-Foto: net -
BACA JUGA:Pemberontakan yang Mengancam Eksistensi Bangsa Indonesia: Sejarah yang Hampir Hilang
BACA JUGA:Menapaki Sejarah di Benteng Patua Tomia: Warisan Penjajahan Belanda yang Sarat Nilai Budaya
Selain itu, di bagian tenggara pulau juga ditemukan Prasasti Pasir Cina yang masih dalam tahap penelitian.
Banyak ahli menduga prasasti ini masih berkaitan erat dengan ekspedisi Kublai Khan.
Dalam catatan Zhang Xie dalam Dong Xi Yang Kao juga disebutkan adanya sebuah kolam di perbukitan Karimata yang airnya tak pernah kering, serta adanya prasasti kuno pada dinding batu di kawasan tersebut.
Invasi Mongol ke Jawa
Armada Mongol meninggalkan Quanzhou pada 22 Januari 1293 dan sempat singgah di Champa. Namun Raja Jaya Simhwarman III menolak kehadiran mereka, sehingga armada melanjutkan perjalanan ke selatan.
Setelah melewati Natuna, pasukan berlabuh di Pulau Serutu dan Pulau Gelam hampir satu bulan.
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
Selama itu, mereka memperbaiki kapal dan membangun perahu kecil untuk memudahkan perjalanan di sungai Jawa. Pada 13 Maret 1293, mereka tiba di Karimun Jawa dan kemudian mencapai Tuban pada 22 Maret.
Saat itu, Kertanegara telah gugur akibat pemberontakan Jayakatwang. Pasukan Mongol pun terlibat dalam konflik politik antara Raden Wijaya dan pihak yang masih setia pada Singasari.
Pertempuran sengit pecah dan menewaskan sekitar 3.000 prajurit Mongol. Pada akhirnya, armada terpaksa mundur dan meninggalkan Jawa pada 31 Mei 1293.
Perjalanan pulang ke Tiongkok berlangsung sekitar 68 hari sebelum mereka tiba kembali di Quanzhou.
Jejak dan Warisan Ekspedisi Mongol
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
