Sejarah Candi Mendut: Jejak Kejayaan Dinasti Syailendra dan Pusat Ritual Umat Buddha!
Sejarah Candi Mendut: Jejak Kejayaan Dinasti Syailendra dan Pusat Ritual Umat Buddha!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Mendut merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang memiliki nilai arkeologis, religius, dan budaya tinggi di Jawa Tengah.
Ketiganya sering disebut sebagai satu kesatuan yang dikenal dengan “Poros Tiga Candi”, karena letaknya yang sejajar dalam satu garis imajiner.
Hingga kini, Candi Mendut masih menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan umat Buddha sekaligus destinasi wisata sejarah yang populer.
Asal-Usul dan Pembangunan
BACA JUGA:Ayo Ikuti Jejak Perlawanan Petani yang Membuktikan Kekuatan Rakyat Biasa
Dinasti ini dikenal sebagai penguasa yang banyak meninggalkan jejak berupa bangunan-bangunan bercorak Buddha Mahayana di Jawa Tengah.
Bukti keberadaan Candi Mendut ditemukan dalam sebuah prasasti, yaitu Prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 M.
Dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa Raja Indra mendirikan bangunan suci bernama Wenuwana, yang diyakini merujuk pada Candi Mendut.
Nama “Mendut” sendiri dipercaya berasal dari kata dalam bahasa Jawa kuno Vihara Mendut, yang berarti sebuah vihara atau bangunan suci untuk peribadatan.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa Candi Mendut didirikan sebagai tempat suci pemujaan umat Buddha.
Arsitektur Candi Mendut
Dibangun menggunakan batu andesit, candi ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 3,7 meter dengan denah berbentuk persegi.
Tangga menuju pintu masuk terletak di sisi barat dengan hiasan kala-makara pada pintu gerbangnya. Keunikan Candi Mendut terletak pada relief-relief yang terpahat di dinding luar maupun dalam candi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
