Peran Vital Sungai Kuning dalam Membentuk Peradaban Tiongkok
Peran Vital Sungai Kuning dalam Membentuk Peradaban Tiongkok-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Banyak peradaban besar dunia muncul di sekitar sungai utama. Contohnya Mesir dengan sungai Nil, Lembah Mississippi di Amerika, dan Lembah Indus di Asia Selatan.
Di Tiongkok, dua sungai penting—Yangtze (Sungai Panjang) dan Huang He (Sungai Kuning)—memiliki peranan krusial dalam sejarah dan perkembangan peradaban.
Sungai Kuning: Pemberi Kehidupan sekaligus Ancaman
Huang He, yang lebih dikenal sebagai Sungai Kuning, menjadi tempat lahirnya peradaban Tiongkok. Sungai ini menyediakan tanah subur dan air untuk irigasi, mendukung kehidupan pertanian di sekitarnya.
Namun, Sungai Kuning juga dikenal karena banjirnya yang dahsyat, sehingga dijuluki “Kesedihan Tiongkok” dan “Momok Rakyat Han.”
BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!
BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan
Sejak zaman kuno, Sungai Kuning dimanfaatkan untuk irigasi, transportasi, hingga strategi militer. Sungai ini bermula di Pegunungan Bayan Har, Provinsi Qinghai, mengalir melewati sembilan provinsi sebelum bermuara ke Laut Kuning, dengan panjang sekitar 6.300 km.
Lumpur yang dibawanya memberi warna kuning khas, yang menjadi asal nama sungai ini.
Awal Peradaban di Tepian Sungai
Peradaban Tiongkok kuno tumbuh di sekitar Sungai Kuning pada masa Dinasti Xia (2100–1600 SM).
Catatan sejarah menunjukkan bahwa suku-suku lokal bersatu membentuk kerajaan pertama untuk menghadapi ancaman banjir. Mereka membangun kanal untuk mengalirkan air berlebih, meningkatkan hasil pertanian, dan menjaga keberlangsungan kerajaan Xia selama beberapa abad.
BACA JUGA:Menapaki Sejarah di Benteng Patua Tomia: Warisan Penjajahan Belanda yang Sarat Nilai Budaya
BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
