Menyibak Rahasia Candi Ratu Boko: Warisan Megah Dinasti Sailendra
Menyibak Rahasia Candi Ratu Boko: Warisan Megah Dinasti Sailendra-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Wangsa Sailendra memerintah antara tahun 752 hingga 850 Masehi, menguasai wilayah luas dari Jawa hingga Sumatera.
Salah satu peninggalan bersejarah dari masa kejayaannya adalah Candi Ratu Boko, yang berdiri megah di Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Kini, situs ini menjadi salah satu destinasi wisata populer yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Namun, di balik pesonanya, Ratu Boko menyimpan kisah sejarah yang panjang dan misteri yang masih menjadi bahan perbincangan.
Sejarah Singkat Candi Ratu Boko
Nama “Ratu Boko” berasal dari cerita rakyat setempat yang mengisahkan bahwa ia adalah ayah dari Roro Jonggrang, tokoh dalam legenda Candi Prambanan yang melibatkan Bandung Bondowoso.
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Menariknya, situs ini pada awalnya bukanlah candi atau istana, melainkan sebuah wihara Buddha bernama Abhayagiri yang dibangun oleh Rakai Panangkaran pada tahun 792 M.
Dikisahkan, ia memilih turun takhta untuk menjalani kehidupan religius di perbukitan yang tenang dan damai.
Pada abad ke-9, kawasan ini beralih fungsi menjadi istana oleh penguasa Hindu setempat, Rakai Walaing Pu Kumbhayoni.
Hal inilah yang membuat Ratu Boko memiliki ciri perpaduan antara arsitektur Buddha dan Hindu.
Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog Belanda pada abad ke-18. Para peneliti meyakini, selain sebagai pusat kegiatan keagamaan, Ratu Boko juga difungsikan sebagai istana sekaligus benteng pertahanan.
BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
