Sejarah dan Keunikan Benteng Martello, Benteng Tua di Teluk Jakarta
Sejarah dan Keunikan Benteng Martello, Benteng Tua di Teluk Jakarta-Foto: net -
Fungsi benteng ini meliputi pengawasan, penyimpanan amunisi, serta sebagai markas militer kecil. Meski tidak pernah menjadi medan pertempuran besar, keberadaannya menegaskan pentingnya pengendalian jalur pelayaran dan pertahanan pesisir bagi kekuatan kolonial.
Selain sebagai benteng pertahanan, bangunan ini juga menjadi simbol dominasi dan kekuasaan Belanda atas wilayah jajahan mereka.
Masa Kemunduran dan Pengabaian
Memasuki abad ke-20, perkembangan teknologi militer yang semakin maju membuat benteng-benteng statis seperti Martello kehilangan fungsi strategisnya.
Setelah Indonesia merdeka, Pulau Kelor dan bentengnya mulai terlupakan. Struktur bangunan yang dulu kokoh mengalami kerusakan akibat abrasi laut dan minimnya perawatan. Kini yang tersisa hanya dinding batu bata melingkar dan sebagian lantai.
Meskipun begitu, bentuk aslinya masih dapat dikenali, menjadikannya lokasi yang menarik bagi para penggemar sejarah dan fotografi.
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Upaya Pelestarian dan Potensi Wisata
Meningkatnya minat terhadap wisata sejarah dan budaya memunculkan upaya untuk mengangkat Pulau Kelor sebagai destinasi wisata di Kepulauan Seribu.
Benteng Martello kerap menjadi lokasi favorit untuk pemotretan, produksi film, dan konten kreatif lainnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah melakukan beberapa langkah konservasi ringan untuk melindungi bangunan dari kerusakan lebih lanjut.
Namun, tantangan terbesar adalah abrasi yang terus mengikis pulau serta keterbatasan dana dan akses logistik yang sulit.
Warisan Sejarah yang Berharga
Benteng Martello bukan sekadar puing bangunan tua, melainkan simbol penting dari masa ketika Indonesia menjadi medan persaingan kekuatan asing.
BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
