Keangkeran dan Keindahan Gunung Mega: Warisan Budaya di Jantung Papua Barat

BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua

BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu

Oleh karena itu, pendakian ke puncaknya tidak dapat dilakukan sembarangan. Para pendatang diwajibkan untuk mengikuti prosesi adat dan mendapatkan izin dari tokoh masyarakat setempat.

Kekayaan Hayati yang Masih Terjaga

Gunung Mega menjadi perhatian banyak kalangan peneliti karena merupakan bagian dari hutan hujan tropis primer. Area ini menjadi habitat bagi banyak satwa endemik Papua, seperti burung cenderawasih dan burung hantu khas Papua.

Selain fauna, flora di kawasan ini juga tergolong masih murni dan belum banyak terganggu oleh aktivitas manusia.

Sejumlah ekspedisi ilmiah, baik nasional maupun internasional, telah dilakukan untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati Gunung Mega.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai ekologis tinggi dan penting untuk dilestarikan.

BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa

Perjuangan Masyarakat Melindungi Tanah Leluhur

Gunung Mega juga menyimpan jejak perjuangan panjang masyarakat adat dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman eksploitasi.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, kawasan ini sempat direncanakan untuk proyek pembukaan lahan berskala besar. Namun, upaya tersebut mendapat perlawanan dari warga lokal dan akhirnya gagal terlaksana.

Tahun 2013 menjadi titik balik penting ketika Kabupaten Tambrauw resmi ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.

Gunung Mega pun masuk dalam kawasan lindung, menandai komitmen bersama dalam menjaga warisan alam dan budaya.

Sumber: