Pemkot PGA

Bukit Peramun: Perjalanan dari Warisan Pengobatan Tradisional ke Inovasi Wisata Digital Berbasis Kearifan Loka

Bukit Peramun: Perjalanan dari Warisan Pengobatan Tradisional ke Inovasi Wisata Digital Berbasis Kearifan Loka

Bukit Peramun: Perjalanan dari Warisan Pengobatan Tradisional ke Inovasi Wisata Digital Berbasis Kearifan Loka-Foto: net -

BACA JUGA:Sejarah Candi Bumi Ayu: Jejak Hindu di Tanah Sumatera Selatan!

Kawasan Bukit Peramun juga menjadi habitat dari beragam 

Tak hanya flora, fauna yang menjadi perhatian utama adalah Tarsius Belitung (Tarsius bancanus saltator), primata mungil bermata besar yang aktif di malam hari dan kini menjadi ikon konservasi lokal.

Wisata Digital Berwawasan Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, Bukit Peramun mengalami transformasi menjadi destinasi wisata edukatif berbasis teknologi digital.

Inisiatif ini digagas oleh komunitas lokal seperti Akar Selumar (Arsel), yang memadukan pelestarian lingkungan dengan teknologi.

Salah satu inovasinya adalah penggunaan augmented reality (AR) melalui aplikasi ponsel untuk mengenali jenis tumbuhan, fauna, dan kisah-kisah legenda yang melekat pada kawasan tersebut.

Model wisata ini menjadikan Bukit Peramun sebagai salah satu pelopor wisata digital berkonsep ramah lingkungan di Indonesia.

BACA JUGA:Sejarah Bukit Tektok di Malang Raya: Dari Pos Pengintaian Pejuang Hingga Destinasi Wisata Alam dan Spiritualit

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Bubrah: Warisan Buddha yang Terselip di Balik Keindahan Prambanan

Pelestarian Budaya dan Dukungan Pemerintah

Meskipun sudah berkembang menjadi lokasi wisata modern, nilai-nilai budaya dan tradisi lokal tetap dijaga.

Aktivitas meramu tumbuhan obat masih dilestarikan, demikian pula praktik spiritual dan ritual adat seperti "Nganggung" — tradisi makan bersama sebagai wujud syukur dan solidaritas sosial khas Belitung.

Pemerintah daerah turut memberikan dukungan penuh dalam pengembangan Bukit Peramun, yang kini masuk dalam cakupan Geopark Belitung—sebuah kawasan geopark yang telah diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari jaringan Global Geopark.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait