Menelusuri Fakta Sejarah Suku Melayu Deli: Jejak Budaya di Tanah Sumatra Timur!

Islam sebagai Pilar Kehidupan

Pengaruh Islam terlihat dalam tata adat, pendidikan, hukum, hingga seni budaya.

Tradisi keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi, upacara adat pernikahan, hingga kegiatan keagamaan lainnya masih dilestarikan.

Masjid Raya Al Mashun, yang juga dibangun oleh Kesultanan Deli pada awal abad ke-20, menjadi simbol penting peradaban Islam Melayu di Sumatra Timur.

Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat penyebaran ilmu dan budaya Islam.

BACA JUGA:Air Terjun Sigura-gura: Keindahan Alam yang Dipercaya Punya Energi Gaib

Pelestarian Budaya di Era Modern

Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, suku Melayu Deli menghadapi tantangan dalam melestarikan budaya dan identitas mereka.

Namun, berbagai upaya terus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah, termasuk menggelar Festival Budaya Melayu Deli.

Pelestarian tarian tradisional seperti tari Serampang Dua Belas, serta pemanfaatan bahasa Melayu dalam media dan pendidikan lokal.

BACA JUGA:Gunung Tertinggi Sulawesi: Sejarah Gunung Latimojong dan Keindahan Alamnya

Selain itu, warisan kuliner seperti nasi lemak, rendang Deli, dan kue-kue tradisional juga menjadi bagian dari kekayaan budaya yang tetap dijaga.

 

Sumber: