Candi Bumi Ayu: Warisan Hindu Kuno yang Tersembunyi di Tanah Sumatera
Candi Bumi Ayu: Warisan Hindu Kuno yang Tersembunyi di Tanah Sumatera-Foto: ist-
PAGARALAMPOS.COM - Di antara bentangan sawah dan rimbunnya pepohonan di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, berdiri sebuah situs bersejarah yang menyimpan jejak peradaban masa silam.
Candi Bumi Ayu merupakan satu-satunya kompleks Candi bercorak Hindu yang ditemukan di wilayah Sumatera Selatan. Keberadaannya menjadi bukti adanya perpaduan budaya, kepercayaan, dan perkembangan masyarakat yang pernah tumbuh di kawasan ini.
Awal Penemuan dan Sejarahnya
Reruntuhan Candi Bumi Ayu pertama kali diketahui kembali saat masa kolonial, ketika para peneliti menemukan struktur kuno yang telah lama tertutup oleh semak belukar dan alam. Temuan ini kemudian menarik perhatian karena mengungkap adanya peradaban Hindu yang sempat berkembang di luar Pulau Jawa.
Keberadaan candi ini awalnya tak banyak menarik perhatian karena lokasinya yang cukup terpencil.
BACA JUGA:Sejarah Candi Bumi Ayu: Jejak Hindu di Tanah Sumatera Selatan!
Namun, seiring berjalannya waktu dan penelitian yang lebih mendalam, Candi Bumi Ayu mulai dikenali sebagai salah satu situs arkeologi penting di luar Pulau Jawa.
Meskipun Sriwijaya lebih dikenal sebagai kerajaan Buddha, bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa keberagaman agama juga mewarnai kehidupan spiritual masyarakatnya, termasuk ajaran Hindu aliran Siwa.
Struktur dan Kompleks CaCand
Kompleks ini terdiri dari 13 bangunan candi, namun baru empat yang berhasil dipugar, yakni Candi 1, 2, 3, dan 8.
Bangunan utamanya, yaitu Candi 1, memiliki bentuk bujur sangkar dengan batu bata merah sebagai bahan utama konstruksi.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tugu Keris: Simbol Kejayaan Budaya dan Identitas Bangsa!
Salah satu ciri khas dari Candi Bumi Ayu adalah relief dan arca yang berkaitan erat dengan ajaran Hindu.
Beberapa arca yang ditemukan di lokasi mencerminkan tokoh-tokoh dewa dalam kepercayaan Hindu seperti Siwa Mahadewa, Durga Mahisasuramardini, dan Ganesha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
