Warisan Suku Sumbawa: Kisah dan Budaya Khas dari Tanah Intan Bulaeng
Warisan Suku Sumbawa: Kisah dan Budaya Khas dari Tanah Intan Bulaeng-Foto: net -
Seiring waktu, Islam menjadi agama resmi kerajaan dan memberi pengaruh besar terhadap adat serta budaya masyarakat Sumbawa.
Pengaruh Kolonial dan Perlawanan
Sama seperti daerah lain di Indonesia, Sumbawa juga mengalami masa kolonialisme dari Portugis, Belanda, dan Inggris. Pada abad ke-17, VOC Belanda mulai menguasai perdagangan dengan menjalin hubungan dengan kerajaan setempat.
Namun, masyarakat Sumbawa tidak tinggal diam; mereka melakukan berbagai bentuk perlawanan, baik diplomatik maupun militer, untuk mempertahankan hak atas tanah dan sumber daya alam dari tekanan kolonial.
Adat dan Tradisi Sosial
Dalam kehidupan sosialnya, masyarakat Sumbawa menjalankan filosofi “Adat Barenti Ko Sara, Sara Barenti Ko Kitabullah,” yang menggabungkan hukum adat dengan syariat Islam.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Gunung Sibuatan: Jejak Alam, Mitologi, dan Pesona di Puncak Sumatera Utara!
BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Keindahan Alam dan Warisan Geologi di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung
Tradisi lisan, pidato adat, lagu-lagu tradisional, serta kegiatan budaya seperti barapan kebo (adu cepat kerbau) tetap menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
Suku Sumbawa di Era Modern
Di zaman sekarang, masyarakat Sumbawa berupaya menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka sekaligus menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman.
Banyak generasi muda yang aktif dalam bidang pendidikan, politik, dan ekonomi, namun tetap mempertahankan identitas budaya.
Pemerintah daerah dan masyarakat lokal bekerja sama menggelar festival budaya, memperkuat desa adat, dan memasukkan nilai-nilai budaya dalam sistem pendidikan lokal sebagai upaya pelestarian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
