Monumen Pembebasan Irian Barat: Simbol Tegaknya Kedaulatan di Jantung Jakarta!
Monumen Pembebasan Irian Barat: Simbol Tegaknya Kedaulatan di Jantung Jakarta!-net:foto-
Proses Pendirian Monumen
Sebagai penghormatan atas perjuangan dan keberhasilan pembebasan Irian Barat, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun sebuah monumen.
Monumen Pembebasan Irian Barat dirancang oleh seniman patung kenamaan Indonesia, Edhi Sunarso.
Untuk bagian arsitekturnya, perancangnya adalah Friedrich Silaban, arsitek ternama yang juga mendesain Masjid Istiqlal.
Pembangunan dimulai pada tahun 1962 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1963, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-18.
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Suku Dawan: Jejak Leluhur dan Warisan Budaya di Tanah Timor!
Desain dan Makna Simbolik
Monumen ini berbentuk sosok pria tegap yang berdiri dengan dada terbuka, tangan terangkat ke langit, dan rantai yang terputus di kedua pergelangan tangannya.
Sosok ini menggambarkan manusia Papua yang baru saja bebas dari belenggu penjajahan.
Ekspresi wajah dan postur tubuhnya mencerminkan semangat kemerdekaan dan pembebasan yang penuh semangat.
Patung tersebut berdiri di atas kaki penyangga setinggi 20 meter, dengan patung perunggu setinggi sekitar 11 meter di atasnya.
Secara keseluruhan, monumen ini menjulang tinggi sekitar 36 meter dari permukaan tanah, menjadikannya sebagai salah satu monumen tertinggi pada zamannya.
BACA JUGA:Sejarah Suku Kei: Jejak Leluhur, Hukum Adat Larvul Ngabal, dan Warisan Maritim di Tenggara Maluku!
Lokasinya yang berada di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, juga bukan tanpa makna.
Kawasan ini dulunya adalah pusat militer Belanda, sehingga pendirian monumen di sana menjadi semacam simbol pembalikan kekuasaan kolonial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
