Bugis Merantau, Budaya Menyatu: Jejak Peradaban dari Bone hingga Nusantara
Dari Tanah Bone ke Pelosok Dunia: Kiprah dan Warisan Suku Bugis-Foto: net -
Sebelum masuknya agama Islam, masyarakat Bugis menganut kepercayaan animisme dan dinamisme, dengan keyakinan bahwa alam semesta dipenuhi roh dan energi gaib.
Namun sejak abad ke-16, Islam mulai dianut secara luas oleh masyarakat Bugis dan lambat laun menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA:Memahami Sejarah Candi Pari: Jejak Peradaban Majapahit di Sidoarjo!
BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Jantung Sumatra!
Meski begitu, ajaran agama dan nilai-nilai adat lokal mampu berpadu harmonis, menciptakan kekayaan spiritual yang khas.
Seni, Budaya, dan Tradisi
Kekayaan budaya Bugis tercermin dari beragam seni tradisional yang masih hidup hingga kini.
Tari Pakarena, misalnya, merupakan salah satu tarian klasik yang menggambarkan kelembutan gerak dan keindahan irama khas Bugis.
Kerajinan seperti anyaman tikar dan aksesori kepala juga menunjukkan ketekunan mereka dalam menjaga tradisi dan keahlian turun-temurun.
Diaspora dan Kontribusi di Berbagai Bidang
Perkembangan zaman mendorong masyarakat Bugis untuk merantau ke berbagai wilayah, bahkan ke luar negeri. Mereka banyak berkiprah di sektor perdagangan, birokrasi, pendidikan, hingga seni.
BACA JUGA:Sejarah Suku Simalungun: Jejak Peradaban Tua dari Tanah Sumatera Utara!
Meskipun tersebar, komunitas Bugis tetap memelihara identitas budaya mereka dan aktif dalam melestarikan nilai-nilai leluhur di tanah perantauan.
Kini, keberadaan Suku Bugis terasa dalam berbagai bidang kehidupan nasional. Dari dunia politik hingga ekonomi, dari kebudayaan hingga pendidikan, mereka terus memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan bangsa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
