Sejarah Keraton Surakarta Hadiningrat: Jejak Kejayaan, Perpecahan Mataram, dan Warisan Budaya Jawa!
Sejarah Keraton Surakarta Hadiningrat: Jejak Kejayaan, Perpecahan Mataram, dan Warisan Budaya Jawa!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan simbol kejayaan dan keluhuran budaya Jawa yang masih berdiri tegak hingga hari ini.
Sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Surakarta, keraton ini tidak hanya menjadi saksi sejarah panjang kerajaan Jawa, tetapi juga penjaga warisan budaya yang terus hidup di tengah arus modernisasi.
Dibangun pada abad ke-18, Keraton Surakarta menyimpan kisah tentang perpecahan kekuasaan, kebangkitan budaya, hingga transformasi peran kerajaan dalam era kolonial dan kemerdekaan.
Latar Belakang Sejarah Berdirinya
BACA JUGA:Uhang Pandak. Sosok Legendaris yang Jadi Bagian dari Budaya Lokal Masyarakat Jambi di Gunung Kerinci
Keraton Surakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1745 atas perintah Susuhunan Pakubuwana II, raja ke-12 dari Dinasti Mataram Islam.
Sebelumnya, pusat pemerintahan berada di Kartasura, namun kondisi kota tersebut dianggap tidak lagi layak setelah mengalami kerusuhan besar akibat pemberontakan.
Dalam upaya memulihkan stabilitas dan mewujudkan pusat kekuasaan yang baru, sang raja memindahkan keraton ke daerah yang kini dikenal sebagai Surakarta.
Pemilihan lokasi Surakarta yang strategis di tepi Sungai Bengawan Solo didasarkan pada pertimbangan filosofis dan spiritual khas budaya Jawa.
BACA JUGA:Bongkahan Terbesar Emas Dunia yang Pernah Tercatat Dalam Sejarah Dunia. Ada di Indonesia?
Di sinilah berdiri Keraton Surakarta Hadiningrat, sebagai penerus kejayaan Mataram setelah perpecahan yang terjadi di dalam kerajaan.
Perjanjian Giyanti dan Awal Perpecahan
Salah satu momen penting dalam sejarah Keraton Surakarta adalah Perjanjian Giyanti yang ditandatangani pada tahun 1755.
Dalam perjanjian ini, Kesultanan Mataram secara resmi dibagi menjadi dua wilayah kekuasaan: Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
