Dari Penjajahan ke Perlawanan Konflik Israel Palestina Bukan Sekadar Perang
--
PAGARALAMPOS.COM- Di Timur Tengah, ada luka lama yang tak kunjung sembuh luka itu bernama konflik Israel-Palestina.
Bukan sekadar perang senjata, ini adalah perang identitas, sejarah, dan harapan.
Dari generasi ke generasi, narasi yang sama terus terulang tanah, agama, dan hak untuk hidup damai.
Namun, kedamaian justru terasa semakin utopis, seolah digantung di langit yang tak berpijak.
BACA JUGA:Sejarah Rumah Kebaya: Warisan Budaya Betawi yang Sarat Makna!
Konflik ini bukan konflik biasa Ia seperti novel sejarah yang halamannya ditulis dengan darah dan air mata.
Sejak deklarasi negara Israel tahun 1948, hingga serangkaian perang besar, Intifada, dan agresi militer yang lebih modern, Palestina terus menjadi ladang perjuangan yang belum menemukan ujungnya.
Bagi rakyat Palestina, tanah mereka bukan hanya hilang, tapi juga dicabik-cabik oleh tembok, pos militer, dan perjanjian yang lebih sering berat sebelah.
Israel, di sisi lain, melihat sejarah dari kacamata eksistensi.
BACA JUGA:Memahami Sejarah Rumah Lopo: Warisan Arsitektur Masyarakat Timor!
Negara ini lahir dari tragedi besar Holocaust dan dengan memori penderitaan itu, mereka membangun benteng pertahanan yang luar biasa kuat, secara militer maupun diplomasi.
Namun, pertahanan itu seringkali menjelma menjadi dominasi.
Palestina, yang juga ingin merdeka, justru dipaksa bernegosiasi dalam posisi lemah. Seolah-olah perdamaian hanya bisa dibeli dengan pengorbanan wilayah dan harga diri.
BACA JUGA:Sejarah Rumah Belah Bubung: Warisan Arsitektur Melayu dari Kepulauan Riau!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
