Diculik Demi Merdeka Fakta Mengejutkan di Balik Peristiwa Rengasdengklok
--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Macam: Ikon Seni Kontemporer Indonesia!
Penculikan tidak bertujuan untuk menyebabkan cedera; sebaliknya, itu bertujuan untuk mendorong pelaksanaan proklamasi segera tanpa intervensi Jepang.
Di rumah seorang anggota PETA bernama Djiauw Kie Siong, Soekarno dan Hatta berdebat panjang dengan para pemuda.
Perundingan berlangsung alot.
Soekarno tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus diraih secara sah dan hati-hati.
Namun, tekanan dari para pemuda yang menginginkan langkah tegas tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sementara itu, di Jakarta, Ahmad Subardjo seorang tokoh tua yang juga pro-kemerdekaan bergerak cepat.
Ia meyakinkan para pemuda bahwa Soekarno dan Hatta tetap menjadi tokoh utama yang akan membawa bangsa ini merdeka.
Dengan negosiasi yang intens, Subardjo berhasil menjamin bahwa proklamasi akan dilaksanakan secepat mungkin.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Keraton Kaibon: Saksi Bisu Kejayaan Banten!
Pada sore hari 16 Agustus, Soekarno dan Hatta akhirnya dibawa kembali ke Jakarta.
Ketegangan pun mencair, berganti menjadi persiapan serius.
Pada dini hari tanggal 17 Agustus, rencana proklamasi dimulai
Kalimat demi kalimat ditulis dengan penuh kehati-hatian, mencerminkan harapan dan tekad seluruh rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
