Menyikapi Sejarah Candi Banyunibo: Jejak Keagungan Agama Buddha di Tanah Jawa!
Menyikapi Sejarah Candi Banyunibo: Jejak Keagungan Agama Buddha di Tanah Jawa!-net:foto-
Secara ukuran, Candi Banyunibo tergolong kecil dibandingkan Candi-Candi lain di sekitarnya. Namun, arsitekturnya mencerminkan keselarasan antara estetika dan spiritualitas.
BACA JUGA:Salah satu keajaiban dunia, Situs Gunung Padang, berhasil mengubah cara pandang kita terhadap dunia
Candi ini menghadap ke arah barat dan berdiri di tengah pelataran yang dikelilingi oleh sawah serta reruntuhan beberapa bangunan kecil lainnya, yang diyakini sebagai candi perwara (pendamping).
Ciri khas utama dari Candi Banyunibo adalah atapnya yang berbentuk stupa besar, menandakan fungsi keagamaannya sebagai tempat pemujaan Buddha.
Di bagian luar candi, terdapat relief-relief sederhana yang menggambarkan figur manusia dan makhluk mitologis, meski tidak sebanyak relief di Borobudur.
Salah satu relief yang paling menarik adalah gambaran seorang perempuan duduk dengan posisi tangan tertentu, yang diinterpretasikan sebagai Dewi Tara atau tokoh Bodhisattva.
Bagian dalam candi sangat sederhana, hanya terdiri dari satu ruangan utama (garbagriha) yang dulunya kemungkinan besar menyimpan arca Buddha.
BACA JUGA:Begini Kisahnya! Misteri yang Mengelilingi Kematian Ken Dedes Dalam Sejarah Jawa
Sayangnya, arca asli kini telah hilang, kemungkinan besar karena penjarahan atau kerusakan alam sebelum pemugaran dilakukan.
Fungsi dan Makna Religius
Candi Banyunibo didirikan bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan religius komunitas Buddhis di masa itu.
Letaknya yang agak terpencil dari pusat kota kuno menunjukkan bahwa candi ini mungkin digunakan oleh komunitas monastik atau pertapa yang menginginkan ketenangan untuk bermeditasi.
Dari sisi filosofi Buddha, nama “Banyunibo” atau “air yang menetes” bisa diinterpretasikan sebagai lambang dari pencerahan yang datang perlahan-lahan, setetes demi setetes, melalui praktik spiritual yang konsisten.
BACA JUGA:Begini Kisahnya! Misteri yang Mengelilingi Kematian Ken Dedes Dalam Sejarah Jawa
Dalam ajaran Mahayana, setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan penuh kesadaran memiliki nilai besar dalam mencapai nirwana dan ini sejalan dengan simbolisme nama candi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
