Sejarah Candi Sanggrahan: Warisan Spiritual dan Jejak Majapahit di Tanah Tulungagung!

BACA JUGA:Terungkap Ketegangan Panas Soekarno vs Hatta Menjelang Proklamasi

Diperkirakan, candi ini memiliki fungsi keagamaan dan spiritual, sebagai tempat pemujaan atau meditasi.

Beberapa penelitian juga mengaitkan Candi Sanggrahan dengan sosok Gayatri Rajapatni, ibu dari Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan istri dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit.

Gayatri dikenal sebagai tokoh spiritual yang sangat dihormati dan diyakini menjalani hidup sebagai bhiksuni (biksuni) pada akhir hayatnya.

Tidak sedikit yang percaya bahwa Candi Sanggrahan adalah tempat perabuan atau peringatan bagi beliau, meskipun belum ada bukti arkeologis yang benar-benar menguatkan klaim tersebut.

Arsitektur dan Relief

BACA JUGA:Tiap Banjir Datang, Mereka Bisa Prediksi Rahasia Kalender Mesir Akhirnya Terungkap.

Candi Sanggrahan memiliki struktur yang cukup unik. Bangunan utamanya berbentuk bujur sangkar dengan bagian atap yang telah runtuh.

Terbuat dari batu andesit, candi ini dihiasi dengan ukiran-ukiran khas yang menggambarkan tokoh-tokoh dewa, makhluk mitologis, serta motif bunga dan sulur.

Salah satu ciri khasnya adalah keberadaan relief Kala di bagian atas pintu masuk, simbol penjaga yang sering ditemukan dalam candi-candi Hindu-Buddha.

Selain bangunan utama, di sekitar kompleks juga ditemukan beberapa struktur batu lain seperti miniatur stupa dan fragmen arca, yang memperkuat dugaan bahwa situs ini adalah bagian dari kompleks religi yang lebih besar.

BACA JUGA:Jerman, Italia, Jepang Bersatu! Begini Awal Mula Poros Nazi Menguasai Dunia

Sayangnya, belum semua bagian situs ini berhasil direkonstruksi karena keterbatasan data dan kondisi batuan yang rusak.

Upaya Pelestarian

Dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah daerah dan lembaga pelestarian budaya terus melakukan upaya untuk merawat dan memperkenalkan Candi Sanggrahan kepada masyarakat luas.

Sumber: