Cerita Nurani: Mantan Juru Kunci Makam Kartini dan Pengakuan sebagai Keturunan Brawijaya IV
Cerita Nurani, Mantan Juru Kunci Makam Kartini -net-
Dalam perannya, Nurani sering kali bertemu dengan berbagai pertanyaan dari peziarah yang datang dari seluruh penjuru tanah air.
Namun, tidak jarang pula ada pertanyaan yang menyinggung masalah mistis yang seolah tak terpisahkan dari keberadaan makam.
Menurut Nurani, masyarakat yang datang tidak diperkenankan untuk mengeramatkan makam atau melakukan tirakatan dan nyepi di tempat itu.
"Seorang pengunjung pernah kembali setelah berhasil membeli mobil impiannya, dan ada pula yang datang karena anaknya diterima di sekolah," ujar Nurani, yang merupakan lulusan SD dan baru diangkat menjadi pegawai negeri pada tahun 1990.
Bukan hanya itu, ada juga yang mengaku berziarah setelah merasa didatangi oleh sosok Kartini.
Nurani sendiri belum pernah merasakan kehadiran Kartini. Namun, di rumahnya ia menyimpan sebutir batu aji yang konon merupakan peninggalan Eyang Djajadi, abdi setia R. M. Sosrokartono, kakak kandung Kartini.
"Pesan Eyang Djajadi sebelum meninggal adalah agar barang ini diserahkan kepada penjaga makam Kartini, yang dimaksud adalah saya," kisahnya.
Menurut seorang "orang tua" yang ia temui kemudian, batu berukuran sebesar kuku jari tersebut memang milik Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
"Bahkan saat saya menghadap, orang tua itu mengatakan bahwa saya adalah orang yang dicari selama ratusan tahun untuk menerima warisan ini, dan baru kini bertemu.
Akhir-akhir ini, "orang tua" itu menyatakan, "Ragamu memang Nurani, tetapi sukmamu sejatinya adalah putra pertama Raja Brawijaya IV, yakni Djaja Kusumo Hadiningrat. " Wah!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
