Menyibak Sejarah Parangtritis, Warisan Budaya yang Berbalut Mitos

PAGARALAMPOS.COM - Menyibak Sejarah Parangtritis, Warisan Budaya yang Berbalut Mitos

Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai kota budaya dan pendidikan tetapi juga menyimpan berbagai destinasi wisata yang sarat akan nilai sejarah dan nuansa mistis.

Salah satu yang paling ikonik adalah Pantai Parangtritis yang terletak sekitar 27 kilometer sebelah selatan pusat kota Yogyakarta tepatnya di Kabupaten Bantul.

Pantai ini bukan hanya menawarkan panorama alam yang memesona tetapi juga menyimpan banyak kisah mistis dan sejarah yang hingga kini masih menjadi misteri bagi banyak orang.

Sejarah Pantai Parangtritis

Nama Parangtritis berasal dari kata “parang” yang berarti batu karang dan “tritis” yang berarti tetesan air. Konon nama ini berasal dari legenda seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang bertapa di tempat ini.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Sejarah Metro Manila: Dari Kerajaan Kuno Hingga Ibu Kota Modern!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Rantekombola: Jejak Alam dan Legenda di Tanah Toraja!

Saat bertapa ia melihat air menetes dari celah-celah batu karang, lalu menamakan tempat ini sebagai Parangtritis. Kisah ini menjadi bagian dari sejarah tutur yang menyatu dengan budaya lokal.

Pantai ini juga diyakini memiliki hubungan erat dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam. Dalam kepercayaan spiritual Jawa kerajaan ini tidak hanya berdiri di alam nyata tetapi juga terhubung dengan dunia gaib. Pantai Parangtritis disebut sebagai gerbang utama menuju kerajaan mistis Laut Selatan yang dikuasai oleh sosok legendaris Nyi Roro Kidul.

Nyi Roro Kidul dan Laut Selatan

Tak bisa membahas Parangtritis tanpa menyentuh sosok Nyi Roro Kidul sang ratu pantai selatan. Ia adalah tokoh mitologi yang sangat dihormati di kalangan masyarakat Jawa terutama Yogyakarta dan sekitarnya.

BACA JUGA:Tari Kecak Bali: Jejak Sejarah, Nilai Sakral, dan Transformasinya Menjadi Warisan Budaya yang Mendunia!

BACA JUGA:Sejarah Lengkap Puri Agung Ubud: Jejak Kejayaan Kerajaan dan Warisan Budaya di Jantung Bali!

Sumber: