Pemkot PGA

Sejarah dan Misteri Danau Lau Kawar: Legenda Desa yang Tenggelam di Kaki Gunung Sinabung!

Sejarah dan Misteri Danau Lau Kawar: Legenda Desa yang Tenggelam di Kaki Gunung Sinabung!

Sejarah dan Misteri Danau Lau Kawar: Legenda Desa yang Tenggelam di Kaki Gunung Sinabung!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Danau Lau Kawar, yang terletak di kaki Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, adalah salah satu Danau vulkanik yang menyimpan keindahan alami sekaligus cerita-cerita misterius yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Dikelilingi oleh hutan lebat dan kabut tipis yang sering menyelimuti permukaannya, danau ini bukan sekadar tempat wisata melainkan juga menjadi saksi bisu sejarah dan legenda yang mengundang rasa penasaran.

Asal-Usul Nama dan Letak Geografis

Nama “Lau Kawar” berasal dari bahasa Karo, di mana “Lau” berarti danau, sementara “Kawar” konon berhubungan dengan kisah tragis yang menyelimuti wilayah ini.

BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Pantai Melasti: Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam yang Tersembunyi!

Danau ini terletak sekitar 27 km dari kota Berastagi dan berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut.

Suhunya yang sejuk dan suasana yang tenang menjadikan Lau Kawar sebagai tempat pelarian dari hiruk-pikuk kota.

Keindahan panorama Danau Lau Kawar tak bisa disangkal. Airnya yang jernih dan tenang memantulkan siluet Gunung Sinabung dengan sempurna, menciptakan pemandangan yang memesona, terutama saat matahari terbit.

Namun di balik kecantikan itu, tersembunyi kisah kelam yang hingga kini masih dipercaya sebagian masyarakat.

BACA JUGA:Menguak Sejarah Pantai Pandawa, Jejak Budaya dan Kearifan Lokal di Balik Keindahan Pantai Pandawa

Legenda Desa yang Terkutuk

Salah satu cerita paling terkenal yang berkaitan dengan Danau Lau Kawar adalah legenda tentang desa yang dikutuk menjadi danau.

Konon, di lokasi danau saat ini dahulu berdiri sebuah desa yang makmur. Namun, kesejahteraan membuat penduduknya sombong dan tidak lagi menghormati orang tua maupun adat.

Pada suatu hari, datanglah seorang wanita tua yang meminta makan dan minum kepada warga desa. Alih-alih diberi, wanita tua itu malah dihina dan diusir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait