Menyelami Sejarah Gerabah dan Keramik Kuno: Jejak Peradaban dari Tanah Liat!
Menyelami Sejarah Gerabah dan Keramik Kuno: Jejak Peradaban dari Tanah Liat!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Gerabah dan keramik kuno merupakan salah satu peninggalan budaya tertua yang pernah ditemukan dalam sejarah peradaban manusia.
Sejak zaman prasejarah, manusia telah memanfaatkan tanah liat untuk membuat berbagai benda guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari wadah makanan hingga simbol-simbol religius, gerabah dan keramik mencerminkan perkembangan teknologi, budaya, serta nilai estetika dari masa ke masa.
Asal Usul dan Perkembangan Awal
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Sungai Sadang: Nadi Kehidupan di Tanah Sulawesi!
Gerabah pertama kali muncul sekitar 10.000 tahun yang lalu, pada masa Neolitikum, ketika manusia mulai menetap dan menjalani kehidupan bercocok tanam.
Dengan bertambahnya kebutuhan untuk menyimpan air, makanan, dan biji-bijian, manusia mulai memanfaatkan tanah liat yang mudah dibentuk dan tersedia melimpah di alam.
Proses pembuatannya pada awalnya sangat sederhana: tanah liat dibentuk dengan tangan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari atau dibakar dalam api terbuka.
Salah satu temuan gerabah tertua di dunia berasal dari daerah Xianrendong, Tiongkok, yang diperkirakan berusia lebih dari 20.000 tahun.
BACA JUGA:Sejarah Sungai Serayu: Nadi Kehidupan dari Pegunungan Hingga Laut!
Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi keramik telah digunakan jauh sebelum revolusi pertanian dimulai, dan menjadi bukti penting dalam memahami evolusi budaya manusia.
Teknologi dan Inovasi
Seiring waktu, teknologi pembuatan gerabah dan keramik mengalami banyak inovasi.
Penggunaan roda putar (potter’s wheel) sekitar 3.000 SM di Mesopotamia menjadi titik balik penting dalam sejarah kerajinan tanah liat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
