Batu-Batu Raksasa di Pagar Alam: Apa yang Tersembunyi di Balik Jejak Megalith Prasejarah Ini?

PAGARALAMPOS.COM - Pagar Alam, sebuah kota yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah yang sangat penting dari masa prasejarah.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah situs megalith yang tersebar di beberapa lokasi di daerah ini.

Situs megalith di Pagar Alam memberikan gambaran tentang peradaban kuno yang pernah mendiami daerah ini, dengan peninggalan batu-batu besar yang menjadi saksi bisu kehidupan masa lalu.

Situs megalith ini dapat ditemukan di sekitar kawasan Gunung Dempo, yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!

Gunung ini bukan hanya tempat wisata alam yang indah, tetapi juga menjadi lokasi penting bagi penelitian arkeologi.

Di sekitar lereng gunung dan daerah sekitarnya, terdapat berbagai formasi batu besar yang diukir dan disusun dengan cara yang tidak biasa.

Batu-batu tersebut dikenal dengan nama "batu megalith" dan diyakini memiliki fungsi ritual atau keagamaan pada masa prasejarah.

Salah satu situs megalith yang terkenal di Pagar Alam adalah Situs Batu Besar, yang terletak di Kecamatan Dempo Tengah.

BACA JUGA:Misteri Prasasti Yupa: Mengungkap Sejarah Kerajaan Kutai yang Terlupakan!

Di situs ini, pengunjung dapat melihat deretan batu-batu besar yang diletakkan dengan rapi.

Banyak di antara batu tersebut yang memiliki bentuk-bentuk geometris atau pola tertentu, yang menunjukkan bahwa batu-batu tersebut mungkin digunakan dalam upacara-upacara tertentu oleh masyarakat zaman dahulu.

Beberapa peneliti menduga bahwa batu-batu ini digunakan sebagai tempat pemujaan, atau sebagai simbol kepercayaan yang berkaitan dengan alam semesta dan kekuatan mistis.

Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan Pagar Alam pada masa prasejarah sudah memiliki pemikiran yang terstruktur tentang spiritualitas dan alam sekitar mereka.

Sumber: