Pemkot PGA

Mengerikan! Inilah Kutukan Prabu Brawijaya Ke Gunung Lawu Saat Ia Meluapkan Kemarahannya

Mengerikan! Inilah Kutukan Prabu Brawijaya Ke Gunung Lawu Saat Ia Meluapkan Kemarahannya

Mengerikan! Inilah Kutukan Prabu Brawijaya Ke Gunung Lawu Saat Ia Meluapkan Kemarahannya -Ist-Youtube

PAGARALAMPOS.COM -  Banyak Kisah-kisah mistis yang terkait dengan suatu objek entah itu danau, perkampungan, kawah berapi dan gunung, memiliki daya pikat tersendiri. 

Seringkali cerita mistis itu menjadi magnet yang menarik pengunjung hingga datang ke tempat kisah itu berasal.

Salah satunya Kisah mistis Gunung Lawu, Tempat ini ramai dikunjungi orang tidak hanya karena panorama alamnya yang indah, tapi juga karena kisah mistisnya.

Disebutkan bahwa Gunung Lawu mendapat kutukan dari Prabu Brawijaya. Bagaimana kisahnya?

BACA JUGA:Penuh Misteri, Begini Teka-teki Ketiga Pendekar Sakti yang Menghilang Tanpa Jejak di Tanah Jawa

Gunung Lawu ini konon termasuk paling angker dan menyimpan banyak cerita mengenai keberadaan Raja Majapahit yang terakhir Prabu Brawijaya V. 

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah diyakini dijaga oleh dua makhluk gaib yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala.

Di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu dan keturunannya sebagai ungkapan kekesalannya.

Isi sumpah tersebut menyatakan bahwa jika ada orang dari daerah Cepu atau keturunan langsung Adipati Cepu yang naik ke Gunung Lawu, nasib mereka akan celaka atau bahkan kematian

BACA JUGA:Fix. Atlantis yang Hilang Adalah Indonesia, Ciri-cirinya Ditemukan di Gunung Padang?

Hingga saat ini, sumpah Prabu Brawijaya V masih dihormati oleh orang-orang dari daerah Cepu, terutama keturunan Adipati Cepu yang ingin mendaki Gunung Lawu.

Mereka masih merasa takut melanggar sumpah tersebut. Kisah mistis ini menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi magnet bagi pengunjung yang tertarik dengan cerita mistis dan sejarah.

Gunung Lawu juga dikenal karena keberadaan banyak makam di puncaknya. Makam-makam ini diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir tokoh spiritual, wali, dan figur bersejarah.

Setiap makam memiliki cerita dan kisahnya sendiri. Pendaki sering mengunjungi makam-makam ini untuk tujuan religius, meditasi, atau sekadar menghormati warisan budaya dan sejarah yang ada.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait