Pemkot PGA

Mengenal Desa Trunyan: Tradisi Pemakaman yang Harmonis dengan Alam dan Filosofinya

Mengenal Desa Trunyan: Tradisi Pemakaman yang Harmonis dengan Alam dan Filosofinya

Mengenal Desa Trunyan: Tradisi Pemakaman yang Harmonis dengan Alam dan Filosofinya-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah pesona alam Bali yang memukau, terdapat sebuah desa kecil bernama Trunyan yang menyimpan tradisi pemakaman unik dan berbeda dari kebanyakan adat di Bali.

Terletak di tepi timur Danau Batur, Kabupaten Bangli, Desa Trunyan dikenal karena cara penguburan jenazah yang tidak biasa—jenazah tidak dikubur maupun dibakar, namun area pemakaman tersebut sama sekali tidak mengeluarkan bau tidak sedap.

Sejarah dan Asal Usul Desa Trunyan

Trunyan merupakan salah satu desa tertua di Bali yang dihuni oleh masyarakat Bali Aga, keturunan penduduk asli Bali sebelum pengaruh Hindu Majapahit datang dari Jawa.

Nama "Trunyan" sendiri diambil dari pohon besar yang tumbuh di area pemakaman, yaitu pohon Taru Menyan, yang dipercaya mengeluarkan aroma harum alami sehingga dapat menetralkan bau jenazah.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Bajo: Pengembara Laut dari Masa ke Masa!

BACA JUGA:Sejarah Bukit Karst: Jejak Geologi Purba, Warisan Alam, dan Budaya yang Terancam!

Karena letaknya yang relatif terpencil, masyarakat Trunyan menjaga adat dan tradisi mereka dengan sangat ketat.

Sistem pemakaman yang unik ini menjadi bagian penting dari kepercayaan dan budaya yang diwariskan turun-temurun.

Tradisi Pemakaman Unik di Trunyan

Di Trunyan, jenazah tidak dikubur maupun dikremasi, melainkan hanya dibungkus kain kafan dan ditempatkan di dalam kerangka bambu terbuka yang disebut “sema wayah”.

Tidak semua jenazah boleh dimakamkan di sini; hanya mereka yang meninggal secara wajar dan telah menikah yang berhak menjalani ritual pemakaman ini.

Area pemakaman memiliki batas jumlah jenazah yang boleh ditempatkan secara bersamaan, biasanya maksimal sebelas.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kluet: Asal Usul, Budaya, dan Perannya dalam Keberagaman Aceh Selatan!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait