Pemkot PGA

Sejarah Gunung Ambang: Pesona Alam dan Jejak Vulkanik di Bolaang Mongondow!

Sejarah Gunung Ambang: Pesona Alam dan Jejak Vulkanik di Bolaang Mongondow!

Sejarah Gunung Ambang: Pesona Alam dan Jejak Vulkanik di Bolaang Mongondow!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Ambang merupakan salah satu Gunung berapi yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Gunung ini mungkin tidak sepopuler gunung-gunung lain di Indonesia, tetapi keberadaannya menyimpan banyak kisah, baik dari segi geologi, sejarah letusan, hingga kekayaan biodiversitas yang luar biasa.

Asal Usul Nama dan Posisi Strategis

Nama “Ambang” diduga berasal dari bahasa daerah setempat yang berarti “batas” atau “peralihan,” yang mencerminkan posisi geografis gunung ini sebagai titik pemisah antara beberapa wilayah administratif di Sulawesi Utara.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Suku Nuaulu: Penjaga Kearifan Lokal dari Pulau Seram!

Keberadaan gunung ini juga menjadi sumber air bagi beberapa sungai yang mengalir ke berbagai kecamatan di Bolaang Mongondow, menjadikannya penting dalam konteks ekologis dan kehidupan masyarakat.

Aktivitas Vulkanik dan Catatan Letusan

Gunung Ambang dikategorikan sebagai gunung berapi aktif. Meskipun belum terdapat catatan letusan besar dalam sejarah modern.

beberapa aktivitas geotermal seperti munculnya kawah fumarola dan peningkatan suhu di area tertentu menjadi indikator bahwa aktivitas vulkanik masih berlangsung di bawah permukaan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa gunung ini menunjukkan gejala aktivitas vulkanik rendah, namun tetap dalam pemantauan karena potensi letusan di masa depan tidak bisa sepenuhnya diabaikan.

Jejak-jejak aktivitas masa lalu dapat dilihat dari bentuk morfologi kawah tua dan bebatuan vulkanik di sekeliling puncaknya.

BACA JUGA:Sejarah Suku Sumba: Warisan Leluhur dari Pulau Nusa Tenggara Timur!

Beberapa ahli geologi meyakini bahwa Gunung Ambang pernah mengalami letusan eksplosif ribuan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait